Page 88 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 88
Dr. K.H. Aguk Irawan MN, M.A. | Baitul Kilmah: Mahakarya
Pengalaman pertama yang membuat beliau tidak akan melupa-
kannya sampai akhir hayat adalah pengalaman jatuh cinta. Bu-
kan pada perempuan, tetapi pada sebuah novel. Ketika beliau
masih di usia remaja dan menjadi santri, secara tak sengaja me-
nemukan dua karya Pramoedya Ananta Toer tanpa sampul (cov-
er).
Buku-buku novelis legendaris Indonesia itu tergeletak di pal-
ing pojok perpustakaan pesantren, berjudul; Bumi Manusia dan
Mereka yang Dilumpuhkan. Secara bersamaan, seorang ustad
meminjami buku novelnya, Tenggalamnya Kapal Vander Wijk
karya Buya Hamka kepada beliau.
Dengan membawa pulang ketiga karya besar itu, Kiai Aguk
Irawan terpesona. Beliau tidak mau berhenti sampai menamat-
kannya. Ketika waktu senggang, pikirannya,sepenuturan beliau,
dibuat menyusuri pertautan demi pertautan. Ibarat seorang pela-
jar ilmu hadits, yang sedang mencari sanad intelektualitas.
Dengan novel-novel itu, beliau merasa seperti sedang menen-
| 74