Page 85 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 85
MERAWAT NKRI ALA KYAI MUDA | Tokoh-tokoh Inspiratif dari Pesantren
Satu tahun pertama sejak Baitul Kilmah berdiri, Kiai Aguk
Irawan MN memperbaiki program-program pendidikan dan
kurikulum yang ada agar berjalan lebih baik. Tentu saja, sebu-
tan kurikulum” di sini tidak merujuk pada pola-pola kurikulum
yang berlaku di sekolah-sekolah formal, baik lembaga pendi-
dikan swasta maupun negeri. Kurikulum Baitul Kilmah sangat
kultural dan lebih menekankan spirit kreatifitas daripada intelek-
tualitas yang kering.
Dari tujuh hari kerja, Kiai Aguk di awal-awal berdirinya Bait-
ul Kilmah mengambil tiga malam saja untuk belajar bersama.
Malam Jumat adalah malam paling penting, karena malam
penuh berkah yang layak diisi dengan mujahadahan, suatu ritual
keagamaan yang berisi tahlil, tahmid, pembacaan surat Yasin,
dan doa-doa tawasul kepada para leluhur. Semua santri ikut tan-
pa ada paksaan.
Malam Minggu diisi dengan kajian media massa. Para tutor ber-
ganti-ganti setiap malamnya. Biasanya mereka berasal dari ko-
munitas-komunitas lain dan yang secara usia telah senior, serta
yang secara karya telah banyak muncul di berbagai koran dan
media massa. Para senior inilah akan berbagi ilmu, sharing pen-
galaman, serta memberikan teknik-teknik khusus agar tulisan
bisa diterima oleh media.
Malam Rabu adalah malam untuk menekuni teks-teks klasik.
Kiai Aguk tidak sekadar seorang budayawan, penyair, novelis,
cerpenis dan penyair. Ternyata diam-diam beliau punya bakat
sebagai seorang penerjemah kitab-kitab babon karya ulama-ula-
ma besar. Bakat inilah yang secara spesifik hendak beliau dit-
ularkan pada santri-santrinya. Termasuk, keahlianya dalam hal
menerjemah.
| 71