Page 344 - PMK NOMOR 62 TAHUN 2023
P. 344

- 327 -




                               tahun     anggaran       dapat     dilakukan      setelah     mendapatkan
                               persetujuan  dari  Menteri  Keuangan  atau  Menteri/Pimpinan
                               Lembaga/PA yang bersangkutan sesuai kewenangannya.
                               Untuk  pekerjaan  yang  telah  mendapatkan  persetujuan  kontrak
                               tahun  jamak,  maka  pengalokasian  anggaran  tahun  yang
                               direncanakan  dan  Prakiraan  Maju  (PM1,  PM2  dan  PM3)  harus
                               mempertimbangkan  persetujuan  kontrak  tahun  jamak  sebagai
                               salah satu prioritas. Pertimbangan pengalokasian anggaran yang
                               dimaksud  adalah  terkait  pagu/jangka  waktu  dan  komposisi
                               pendanaan kontrak pertahun.
                               Pekerjaan  yang  dalam  pelaksanaannya  direncanakan  akan
                               membebani lebih dari satu tahun anggaran, harus mendapatkan
                               persetujuan  kontrak  tahun  jamak  dari  Menteri  Keuangan  atau
                               Menteri/Pimpinan  Lembaga/PA  yang  bersangkutan  sesuai
                               kewenangannya.  Sebagai  persyaratan  permohonan  persetujuan
                               tersebut, pencantuman alokasi anggaran pekerjaan tersebut dalam
                               RKA-K/L disertai dengan pencantuman Prakiraan Maju (PM1, PM2
                               dan  PM3  sesuai  dengan  rencana  komposisi  pendanaan  kontrak
                               pertahun).
                               Ketentuan  mengenai  permohonan  persetujuan  Kontrak  Tahun
                               Jamak  oleh  Menteri  Keuangan  berpedoman  pada  Peraturan
                               Menteri Keuangan mengenai tata cara persetujuan Kontrak Tahun
                               Jamak oleh Menteri Keuangan.
                          14) Pengalokasian anggaran untuk kegiatan dengan skema Kerjasama
                              Pemerintah  dan  Badan  Usaha  melalui  Pembayaran  Ketersediaan
                              Layanan/Availabity Payment (KPBU-AP)
                              a)  Skema  KPBU  merupakan  bentuk  pendanaan  kreatif,  sebagai
                                 salah satu alternatif pembiayaan penyediaan infrastruktur.
                              b)  Ditjen  Anggaran,  Kementerian  Keuangan  terlibat  dalam
                                 pembahasan  mengenai  proyek  yang  akan  diusulkan  dengan
                                 menggunakan skema KPBU-AP, dari sejak tahap persiapan, yang
                                 terdiri atas tahapan sbb:
                                 (1) Studi  Pendahuluan  (Preliminary  Study)  dilakukan  oleh
                                     Penanggung  Jawab  Proyek  Kerjasama  (PJPK)  dalam  hal  ini
                                     K/L;
                                 (2) Pra-Studi Kelayakan (Pre-Feasibility Study) terdiri atas tahap
                                     Outline Business Case (OBC) dan tahap Final Business Case
                                     (FBC) dilakukan oleh PJPK;
                                 (3) Studi  Kelayakan  (Feasibility  Study)  dilakukan  oleh  pihak
                                     swasta (Special Purpose Company);
                                 Ditjen  Anggaran  terlibat  dalam  pemberian  persetujuan  Surat
                                 Konfirmasi  Pendahuluan  (setelah  tahap  OBC)  dan  Surat
                                 Konfirmasi Final (setelah tahapan FBC) sebagaimana dimaksud
                                 pada no (2).
                              c)  Pada  Konfirmasi  Awal,  Menteri/Pimpinan  Lembaga  melalui
                                 Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) wajib memastikan
                                 pemenuhan  manfaat  ekonomi/sosial  dan  kelayakan  proyek,
                                 termasuk nilai manfaat yang sebesar-besarnya (value for money)
                                 atas proyek dimaksud, untuk mendapatkan persetujuan sebagai
                                 Kerjasama  Pemerintah  dan  Badan  Usaha  melalui  Pembayaran
                                 Ketersediaan  Layanan  oleh  Ditjen  Anggaran,  Kementerian
                                 Keuangan. Dalam hal nilai manfaat (value for money) dari proyek
                                 dimaksud tidak memenuhi kriteria, maka proyek tersebut tidak
                                 akan dialokasikan dengan menggunakan Kerjasama Pemerintah
                                 dan Badan Usaha melalui Pembayaran Ketersediaan Layanan.
   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349