Page 50 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 50
sehingga belajar tidak sekedar memperoleh keterampilan teknis
tetapi juga menciptakan pengetahuan baru. Pembelajaran
berbasis dunia kerja juga membutuhkan kombinasi dari analisis
rasional, imajinasi, dan intuisi. (Raelin, 2008: 2)
2. Pembelajaran Berorientasi Pengalaman (Experimental-
Based Learning)
Proses pendidikan dapat berlangsung setiap saat dan
dimana saja seseorang berada. Setiap orang mengalami proses
pendidikan melalui apa yang dijumpai dan dikerjakannya.
Pendidikan berlangsung secara alamiah meskipun tanpa
kesengajaan. Pendidikan merupakan suatu sistem, yaitu proses
perolehan pengalaman sehingga menjadi pengetahuan sebagai
pengalaman belajar yang berguna bagi peserta didik dalam hidup dan
kehidupannya. Dengan pengalaman belajar ini diharapkan
pembelajar mampu mengembangkan potensi dirinya, sehingga
siap digunakan untuk memecahkan problema hidupnya. Pengalaman
belajar diharapkan juga menginspirasi pembelajar menghadapi
problema hidup nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Uraian di atas merupakan gambaran singkat tentang
pembelajaran berorientasi pengalaman. Pembelajaran berbasis
pengalaman adalah pembelajaran yang menghubungkan pengalaman
nyata dengan konseptualisasi abstrak melalui refleksi dan
perencanaan (Nursalam dan effendi, 2008: 241). Refleksi merupakan
kegiatan merenung, memahami, dan berpikir tentang pengalaman
yang didapat. Perencanaan meliputi antipasi penerapan teori dan
keterampilan baru untuk diaplikasikan dalam pembelajaran. Prinsip
utama pembelajaran berbasis pengalaman ialah pemerataan
kesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan bagi semua
pihak serta menyalurkan informasi secara horizontal. Mulyana, dkk
(2008: 13) berpendapat tentang prinsip-prinsip yang menjadi
landasan pembelajaran berbasis pengalaman, yaitu: semua peserta
adalah guru dan semua peserta adalah murid; semua tempat adalah
ruang belajar; semua pengalaman adalah bahan pembelajaran;
belajar secara sadar dan sungguh-sungguh; berorientasi pada
perubahan; keterbukaan; serta keseimbangan teori dan praktik.
3. Pendidikan Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
42