Page 57 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 57
dengan tuntutan pasar atau konsumen. TEFA merupakan respon
terhadap perubahan paradigma kebutuhan terhadap lulusan
pendidikan kejuruan yang terus berkembang, di mana yang
semula berorientasi menjadi pekerja, berkembang menjadi
entrepreneurship-oriented. TEFA juga merupakan suatu konsep
pembelajaran dalam suasana nyata, sehingga dapat menjembatani
kesenjangan kompetensi antara kebutuhan DUDI dan kompetensi
yang diperoleh pada pendidikan kejuruan. Hal ini berarti
pembelajaran berbasis usaha merupakan pembelajaran gabungan
antara pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi dan
pembelajaran berbasis produksi untuk menghasilkan produk, baik
berupa barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pasar atau
konsumen, serta dapat dijual atau yang dapat digunakan oleh
masyarakat.
Teaching factory sebagai salah satu model pendidikan dan
pelatihan yang diterapkan di SMK memiliki beberapa tujuan. Dalam
roadmap pengembangan SMK 2010-2014 Direktorat PSMK (2009),
teaching factory digunakan sebagai salah satu model untuk
memberdayakan SMK dalam menciptakan lulusan yang berjiwa
wirausaha dan memiliki kompetensi keahlian melalui
pengembangan kerjasama dengan industri dan entitas bisnis yang
relevan. Pembelajaran ini akan menumbuhkan jiwa wirausaha bagi
siswa. Pembelajaran melalui teaching factory bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran melalui wahana belajar sambil
berbuat (learning by doing), sehingga dapat: (1) meningkatkan
ketrampilan dan pengetahuan bagi lulusan, (2) memberikan kontribusi
meningkatkan daya saing bagi DUDI, dan (3) untuk memfasilitasi dan
mempromosikan sekolah. Produk maupun jasa yang dihasilkan
harus memenuhi kriteria yang layak jual sehingga dapat
menghasilkan nilai ambah untuk sekolah (Direktorat PSMK,
2008). Keuntungan yang didapatkan dipergunakan untuk menambah
sumber pendapatan untuk membiayai kegiatan pembelajaran di SMK.
7. Pembelajaran Co-op
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning-co-op)
merupakan strategi pembelajaran yang dirancang untuk mendidik
kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa. Setiap anggota
49