Page 61 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 61

BAB V
                              PENGEMBANGAN REKONSTRUKSI TEORI

                  A.  Model Berteori
                  1.  William James (1842-1910) – aliran Pragmatisme
                       Pragmatisme  adalah  aliran  mengenai  teori  kebenaran  (truth).
                  Menurut  James  kebenaran  dikatakan  benar  ketika  dibuktikan  oleh
                  suatu  kejadian.  Dibuktikan  melalui  fakta  dan  kejadian,  yaitu  suatu
                  proses yang disebut verifikasi. Dengan demikian kebenaran itu dapat
                  diyakini  ketika  bukti  diperoleh,  sehingga  kalau  ada  bukti  baru
                  kebenaran  akan  berubah.  Dalam  The  Meaning  of  The  Truth  (1909),
                  James menjelaskan metode berpikir yang mendasari pandangannya di
                  atas. James mengartikan kebenaran itu mengandung tiga aspek yaitu :
                  a.  Kebenaran  adalah  suatu    postulat,  yakni  suatu  hal  yang  dapat
                     ditentukan atau ditemukan berdasarkan pengalaman nyata (bukti),
                     selain itu siap diverifikasi berdasarkan fakta yang ada.
                  b.  Kebenaran merupakan suatu pernyataan fakta, artinya ada sangkut
                     pautnya dengan pengalaman.
                  c.  Kebenaran itu merupakan kesimpulan yang telah digeneralisasikan
                     berdasarkan fakta yang diperoleh.
                  2.  John Dewey  (1858-1952) - aliran Progresivisme
                        Pendapat  filosofis  Dewey  yang  terutama  adalah  problem
                  pendidikan  yang  kongkrit,  baik  yang  bersifat  teoritis  maupun  praktis.
                  Reputasinya  terletak  pada  sumbangan  pemikirannya  dalam  filsafat
                  pendidikan  pragmatis-progresif  di  Amerika.  Pragmatis-progresivisme
                  merupakan  filsafat  bertindak.  Sehingga  dalam  menghadapi  berbagai
                  persoalan,    selalu   mempertanyakan      bagaimana     konsekuensi
                  praktisnya.  Setiap  solusi  terhadap  masalah  apa  pun  selalu  dilihat
                  dalam  rangka  konsekuansi  praktisnya,  yang  dikaitkan  dengan
                  kegunaannya  dalam  hidup  manusia.  Konsekuensi  praktis  yang
                  berguna dan memuaskan manusia itulah yang membenarkan tindakan
                  tadi.
                        Dewey mengembangkan pragmatis-progresivisme dalam rangka
                  mengarahkan  metode  ilmiah  untuk  mengatasi  masalah  yang  timbul
                  pada  saat  itu.  Ia  menerapkan  pragmatismenya  dalam  dunia



                                                                                     53
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66