Page 64 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 64

didasari  pada  kepercayaan  bahwa  manusia  itu  mempunyai
                      kemampuan-kemampuan  beradaptasi  dengan  lingkungan  atau
                      pengalaman  yang  dimiliki.  Implikasinya  pada  pendidikan  vokasi
                      bahwa  proses  pembelajaran  yang  dilakukan  guru  berorientasi
                      antara  lingkungan  dan  pengalaman  nyata.  Oleh  karena  itu
                      pendidikan  vokasi  harus  dapat  menyelenggarakan  pembelajaran
                      yang  memungkinkan  peserta  didik  berproses  dalam  belajar
                      “learning  to  know”,  “learning  to  do”,  dan  “actually  doing”  secara
                      kontekstual.
                  2.  John Dewey, Pendidikan progresivisme selalu menekankan pada
                      tumbuh  dan  berkembangnya  pemikiran  dan  sikap  mental,  baik
                      dalam  pemecahan  masalah  maupun  kepercayaan  diri  peserta
                      didik.  Peserta  didik  hendaknya  tidak  hanya  dipandang  sebagai
                      individu,  melainkan  sebagai  manusia  yang  berada  dalam
                      lingkungan  dan  pengalaman.  Filsafat  progresivisme  menuntut
                      kepada  penganutnya  untuk  selalu  progress  (maju)  bertindak
                      secara  konstruktif,  inovatif  dan  reformatif),  aktif  serta  dinamis.
                      Sebab  sudah  menjadi  naluri  manusia  selalu  menginginkan
                      perubahan-perubahan.  Manusia  tidak  mau  hanya  menerima  satu
                      macam  keadaan  saja,  akan  tetapi  berkemauan  hidupnya  tidak
                      sama dengan masa sebelumnya. Untuk mendapatkan perubahan
                      itu manusia harus memiliki pandangan hidup di mana pandangan
                      hidup  yang  bertumpu  pada  sifat-sifat:  fleksibel  (tidak  kaku,  tidak
                      menolak  perubahan,  tidak  terikat  oleh  doktrin  tertentu),  curious
                      (ingin  mengetahui  dan  menyelidiki),  toleran  dan  open  minded
                      (punya hati terbuka).
                  3.  George W.F. Hegel, pendidikan harus dilaksanakan dengan dasar
                      dielektika (tesis, antitesis, dan sintesis), yaitu peserta didik dapat
                      berpikir  secara  sistimatis  dan  terencana.  Implikasi  pada  proses
                      pembelajaran     yaitu   peserta    didik   dapat    menganalisa
                      permasalahan, sehingga menghasilkan suatu pemecahan masalah
                      secara  deduktif  dan  induktif.  Sasaran  pendidikan  adalah
                      mengenalkan  siswa  pada  karakter  alam  dan  warisan  budaya.
                      Pendidikan  harus  dibangun atas  nilai-nilai  yang kukuh,  tetap  dan
                      stabil. proses belajar menurut Essensialisme adalah melatih daya
                      jiwa potensial yang sudah ada dan proses belajar sebagai proses

                                                                                     56
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69