Page 115 - e-modul bh.Indonesia SMPMuh.Rappang9
P. 115
MODUL 2
digunakan terbelah menjadi dua.
“Sudah bu…sekarang anak ibu saya bawa ke kantor
polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut”.
Aku menjerit ketakutan…”Ampun Pak…jangan bawa
saya….Mama…tolong saya….” Tanganku diborgol, adik-adikku
menangis, tetangga semua berdatangan melihat diriku yang
terus saja menjerit-jerit dibawa oleh dua laki-laki
berpakaian polisi.
“Tidak…tidak…jangan bawa aku…”
“Tina….Tin…..Tin bangun, kenapa Tin? Mama
mengguncang-guncang tubuhku. “Ada apa? Kau mimpi
buruk”, kata mama membangunkan aku. “Cepat sana mandi,
adik-adikmu sudah berpakaian rapi, tinggal kau saja yang
belum siap”. Mama terus berlalu dari hadapanku.
Aku mengucap syukur pada Tuhan, “terima kasih
Tuhan, ternyata cuma mimpi”. Tetapi aku tetap gelisah,
kepalaku mulai berdenyut-denyut, aku mandi dengan
terburu-buru, aku tak mampu untuk sarapan seperti
biasanya, pikiranku terus melayang-layang ke mimpi tadi,
bagaimana jika mimpi itu jadi kenyataan.
Resolusi Jantungku berdebar keras, telapak tanganku sedikit
dingin, kuberanikan diriku untuk mengetok pintu praktek
dokter gigi yang telah aku tipu ini. “tok….tok…tok..”,
“Iya masuk”, nampak sang dokter gigi yang telah aku
tipu ini sedang merapikan meja prakteknya, nampaknya dia
akan segera pulang. Untung aku datang tepat waktu
sebelum sang dokter ini pulang. Dia sedikit terkejut melihat
diriku. Aku tidak berani memandang wajahnya berlama-
lama.
“Oh…kamu, yang kemarin.., silakan duduk”. Aku duduk,
aku tidak tahu akan memulai dari mana pembicaraanku.
“Bagaimana?” Dengan suara lembut sang dokter
menanyakan aku terlebih dahulu.
Aku mulai berani memandang dokter ini dan berbicara
masih dengan suara gemetar, “Dok, saya cuma punya uang
seratus ribu rupiah, nanti kekurangannya saya akan cicil,
saya sekali lagi mohon maaf atas perbuatan saya dan
berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan ini”. Hampir
tumpah tangisku.
“Baik, lain kali jangan kamu ulangi, perbuatan penipuan
ini”.
“Sebenarnya dok, kemarin saya tidak ingin
memeriksakan karang gigi, saya cuma menemani sahabat
saya Juliana untuk periksa batuk pileknya, setelah dia
selesai periksa, dia bilang bersihkan saja karang gigimu,
pakai kartu berobatku tidak usah bayar nanti yang bayarin
105