Page 28 - Falsafah
P. 28
www.flipbuilder.com ©®
www.flipbuilder.com ©®
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dalam mengajar saya tidak
memikirkan berapa dibayar. Tetapi imbalan yang saya dapatkan adalah
arti pengabdian dan loyalitas pada sekolah. Bisa dibayangkan pada saat
itu 1 jam mengajar dibayar Rp. 3000,-/bulan.
Dalam menjalankan tugas bisa berinteraksi dengan rekan-rekan
guru SMA Sandikta. Perkenalan pertama dengan Guru yang bernama,
Bapak Azis (sekarang beliau menjadi Pengawas Paket untuk SMP di
Bekasi), Bapak Maman (sekarang bertugas di SMPN 15 Bekasi), ibu Nur
Gegonowati (sekarang bertugas di SMPN 157 Jakarta), Ibu Annastasia
(Sekarang Staff Kurikulum SMA Sandikta). Dan berganti tahun pelajaran
di tahun ajaran baru saya mendapatkan tugas tambahan Sebagai Piket
dan mengajar kelas I, II Bio, III Bio. Dan pada tahun ini juga diminta oleh
Bapak Tjarmadi (Kepala SMPN 263 dan anggota yayasan Sandikta) untuk
mengajar di SMPnya untuk bidang studi Biologi dan ini terjadi pada tahun
1992 dimana sekolah negeri ini baru di buka dengan 5 ruang untuk kelas
1. Disini saya berkenalan dengan Bapak Drs. Soenarso (wakil Kurikulum)
dan rekan –rekan guru yang muda lainnya seperti: Bapak Joni Setia Bakti
(sekarang bertugas di SMPN 167 Duren sawit), Bapak Soegiarto (sekarang
tugas di SMAN 1 Cariu Cilungsi) dll.
Dalam perkembangan selanjutnya ternyata bahwa menjad guru
harus mempunyai AKTA IV yaitu sertifikat mengajar berdasarkan
pelajaran. Bapak Soenarso menawarkan kuliah kembali yang tertinggal
karena saya hanya mengandalkan sarjana muda di Biologi dan sifatnya
adalah universitas bukan keguruan. Akhirnya bersama dengan Pak
Tjarmadi saya ikut kuliah malam di Lubang Buaya dengan nama STKIP
PURNAMA dengan jurusan Administrasi Perkantoran. Hari berganti hari,
bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, tak terasa pada tahun
1996 tepatnya tanggal 1 juni alhamdullilah saya dan Bapak Tjarmadi
selesai dan di Wisuda di Manangala Wanabakti di Kementrian Kehutanan.
Begitu senang, saya ditemani oleh Ibu saat saya wisuda mendapatkan
ijasah dan akta IV dengan linear administrasi perkantoran maka saya
berhak mengajar di SMK.
Setelah itu Bapak Tjarmadi menyampaikan kepada saya supaya ikut
kuliah LPMI yaitu pragram S2 di Rawamangun, tetapi saya nyatakan
bahwa saya akan mencari pasangan dulu dan beliau memaklumi dan
inilah rahasia Tuhan yang kita tak tahu. Pada saat tahun ajaran baru,
1996, Bapak Soenarso (wakil dari Pak Tjarmadi di SMPN 263) diangkat
menjadi kepala sekolah di SMPN 167. Beliau menyatakan ingin mencari
guru TIK yang bersertifikat. Pada dasarnya, saya mengajar Biologi dan TIK
di SMPN 263, ia meminta saya 2 hari saja untuk mengajar di SMPN 167
Duren Sawit. Saya pertimbangkan terlebih dahulu, karena saya sudah
mengajar di SMA Sandikta dan SMPN 263. Akan tetapi itulah jalan hidup
26