Page 30 - Falsafah
P. 30
www.flipbuilder.com ©®
www.flipbuilder.com ©®
Dan alhamdullilah saya bisa mengundang 4 sekolah yaitu SMKN 51, SMA
Sandikta, SMPN 263, SMPN 167. Ada kejadian lucu mengenai Kepala
Sekolah SMPN 167 yaitu bu Flora (pengganti Bapak H Soenarso). Pada
waktu resepsi beliau mencubit saya dengan keras dan dia menyatakan
sangat heran. Ya memang masa pacaran saya dengan isteri tidak seperti
perjumpaan yang sering apalagi satu sekolah dan membuat heran. Tetapi 2
minggu sebelum melaksanakan pernikahan, sudah saya sampaikan
kepada beliau bahwa akan menikah. Tapi waktu masuk ruangan saya
menyampaikan undangan, dia bilang taruh saja di meja dan saya disuruh
melihat ruangan laboratorium komputer karena ada teknisi komputer.
Setelah jalan 1 minggu beliau mencari bu Rina Gusrina yang tidak masuk
ke sekolah. Rekan-rekan guru menyatakan bahwa ia akan menikah tetapi
kepala sekolah berkeras yang izin menikah adalah saya. Lalu ada yang
menyampaikan yang menikah adalah Teguh Prabowo dengan Rina
Gusrina, Oh......ala.
Fase Ketiga; Berkarier di SMK
Pada tahun Pelajaran 1998/1999 Yayasan Pendidikan Kita membuat
terobosan baru dalam pengembangan pendidikan yaitu diluncurkannya
unit baru, yaitu SMK yang diberi nama SMK SANDiKTA yang
diselenggarakan pada siang hari. Pada saat memulai pengembangan ini,
pada bulan Mei 1998, saya ditugaskan untuk ikut menata dan membidani
SMK Sandikta bersama Drs. ARWAN, MM. (beliau sebelumnya Kepala SMP
Sandikta dan sekarang menjadi Kepala SMK Sandikta). Beliau menyatakan
Rekapitulasi Program yang diadakan dengan mencari guru-guru yang
sesuai dalam bidangnya. Setelah merekapitulasi program yang booming
pada saat itu, maka ditetapkanlah Program: AKUNTANSI, SEKRETARIS,
MANAJEMEN BISNIS. Dengan menggunakan kurikulum, dan baru
diizinkan secara ijin operasional yang ada.
Pada saat itu, mulai tahun ajaran 1998/1999, saya dan Bapak
Arwan dengan dorongan dari Yayasan Pendidikan Kita memulai mencari
siswa, guru-guru berdasarkan kompetensi yang sesuai. Dari hasil
penelusuran yang mendaftar pada tahun itu, adalah Suko widodo
(Penjaskes, guru olah raga yang pada kelanjutannya bertemu jodoh di SMK
Sandikta dengan Ibu Yayah Sukiyah), Asroni (guru Mengetik Manual,
selanjutnya bertemu jodoh dengan Ibu Happy Agustin di SMK Sandikta),
Ibu Hj. Utiya Akmalanti (guru Akuntansi), Drs. Muhajir (guru sekretaris)
dan ditambah guru SMP dan SMA Sandikta yang mempunyai mata
pelajaran secara Linear dengan Kompetensi SMK. Akhirnya, setelah
penutupan pendaftaran kami mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
untuk menyekolahkan putra/putrinya di SMK Sandikta berjumlah 5 kelas
dibagi menjadi 3 Program yaitu Akuntansi 2 kelas, Sekretaris 2 kelas,
28