Page 56 - Modul problem posing berorientasi stem
P. 56
b. lim ( ) = lim ( )
→ →
c. lim( ( ) + ( )) = lim ( ) + lim ( )dan lim( ( ) − ( )) = lim ( ) − lim ( )
→ → → → → →
d. lim( ( ). ( )) = lim ( ). lim ( )
→ → →
( ) ( )
→
e.lim = asalkan lim ( ) ≠ 0
→ ( ) ( ) →
→
f.lim( ( )) = lim ( )
→ →
g.lim ( ) = lim ( ) ( ) = ( ),asal ( ) > 0; bila genap
→ → → → →
Teorema ini digunakan dalam menghitung limit fungsi, untuk
pembuktiannya lihat pada Stewart.J,(1998).
Contoh 3.4
√2 + 3 lim √2 + 3 lim(2 + 3) 1 1
→
lim = → = = lim ( 2.2 + 3) + lim 3 = √8 + 3
→ lim 2 2 → → 2
→
√11
=
2
Perhatikan bahwa aturan-aturan limit hampir digunakan semuanya.
Kontinu dan Diskontinu
Coba buka file animasi fungsi kontinu pada file simulasi kontinu dengan
menekan Klik dua kali bersamaan dengan Ctrl seperti gambar 3.11.Klik
tombol play from start perhatikan tampilan grafik dan kemunculan syarat
kekontinuan.
Gambar 3. 11.Simulasi Kekontinuan Fungsi
47