Page 104 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 104

perkebunan bangsa Eropa. Terhadap mereka itu fihak pengusaha
          asing  tersebut  tidak  begitu  dapat  diharapkan  terlalu  banyak.
          Ketika  pekerjaan  memerlukan  tenaga  sebanyak-banyaknya,
          mereka  pun  seringkali  pergi  meninggalkan  tuannya  dan  bagi
          mereka ini dianggap "sangat malas".
              Orang-orang  yang  bukan  merupakan  manghiri  tersebut
          mendapat  upah  sebanyak  tiga  ringgit  sebulan  berikut  beras
          sebanyak  tiga  bambu.  (Satu  bambu  =  delapan  pon.  Harga
          sejumlah  empatpuluh  pon  beras dalam  masa  harga-harga  masih
          murah, adalah satu ringgit).
              Di  antara  kelompok  masyarakat  yang  menjadi  penduduk
          Kota  Bengkulu  ada  yang  dinamakan  kaffers  (kapiri).  Mereka
          berasal  dari  Madagaskar  (Malagasi)  dan  Mozambik  setelah
          diangkut  oleh  lnggeris  kira-kira  tahun  1763  yang  lalu,  dan
          dalam  tahun  1818  telah  dibebaskan  dari  kerja  wajib  oleh
          Guvernur  Raffles.  Kemudian  mereka  pun  mencari  pekerjaan
          pada  pengusaha-pengusaha  perkebunan  bangsa  asing  tersebut
          dengan  persyaratan  yang  sama  dengan  penduduk  pribumi  di
          negeri  itu.  Para  isteri  dari  turunan budak-budak  belian  (slaves)
          yang  berasal  dari  Madagaskar  dan  Mozambik  te1 .sebut  bekerja
          pula  pada tuan-tuan bangsa Eropa dan menerirna upah sebanyak
          dua ringgit serta lirna bambu beras setiap bulan.
              Penduduk  bangsa  Cina  di  Bengkulu kadang-kadang ada pula
          yang  bekerja  di  perkebunan-perkebunan,  tetapi  rnereka  tidak
          rnau  atau jarang yang menyewakan tenaganya. Biasanya rnereka
          menerima  borongan  untuk  menanam  sejumlah  pohon  atau
          mernbersihkan  kebun  dan  mengolah  sebidang  tanah.  Tidak
          jarang  rnereka  mengusahakan  tanah  untuk  keperluan  mereka
          sendiri.
              Seluruh  penduduk  wilayah  Bengkulu  pada  tahun  1823,
          terhitung  mulai  dari  utara  ke  selatan  sampai  di  Kroi ada kira-
          kira  delapanpuluh  ribu  jiwa.  Penduduk  Kota  Bengkulu  atau
          Marlborough  dan  wilayah  sekitarnya  ada  sebanyak  duabelas
          ribu  jiwa  ( 1823 ).  Di  dalamnya  sudah  termasuk  para  militer


                                                                    95
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109