Page 101 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 101

mereka  dibebaskan  sepenuhnya  dari  kerja  paksa  dan  di-
                     izinkan  untuk  menetap,  bekerja  serta  membangun  rumah
                     untuk  keperluannya  sendiri.  Kepada  mereka  diberikan
                     sebidang tanah secara percuma.
                 2.  Orang-orang  buangan  dianggap  masih  meragukan,  yakni
                     yang selama waktu yang singkat saja memperlihatkan gejala
                     tingkah  laku  yang baik serta harapan  menjadi baik.  Kepala
                     golongan  nomor dua ini  diberikan selain  pakaian, makanan
                     serta  rokok,  juga  uang  sebanyak  setengah  ringgit  sebulan.
                 3.  Orang-orang  buangan  yang  baru saja sampai (diangkut  dari
                     India) ke Bengkulu.
                     Selain  itu  masih  terdapat  golongan  mereka  yang  kelasnya
                 paling  merosot  karena  tingkah  lakunya  yang  buruk.  Kepada
                 golongan  ini,  selain  pakaian,  makan  dan  rokok,  tidak  ada
                 penerima  apa-apa  lagi.  Buangan-buangan  bangsa  India  yang
                 dianggap  tidak  mempan  menjadi  orang  baik  lagi  tidaklah  di-
                 masukkan  ke  dalam  kelas  manapun,  tetapi  mereka  dirantai,
                 dipaksa bekerja berat seperti membuat jalan ray a atau pekerjaan
                 berat lainnya di Marlborough atau di Pulau Tikus.
                     Di  kalangan  penduduk  berasal  orang-orang  India  buangan
                 tersebut,  terutama  yang  tadinya  dari  golongan  satu  dan  dua,
                 kelihatan  ada  gejala  kesejahteraan dalam  penghidupan mereka.
                 Hal  itu  disebabkan  oleh karena mereka hidup dengan tertib dan
                 hemat.  Banyak  orang-orang  buangan  tersebut  yang  telah  me-
                 nabung sejumlah uang dan kemudian secara samar-samar mereka
                 melakukan  perbuatan  lintah  darat  dengan  meminjamkan  uang
                 kepada  penduduk  pribumi  dengan  bunga sebesar 25% sebulan.
                 Adapun  bunga  uang  yang  lazim,  yang dipungut oleh  beberapa
                 penduduk  pribumi yang sedikit bermodal, adalah  sebanyak  5%
                 sebulan.
                     Kebanyakan  para  buangan  asal  India  ini  memiliki  sapi
                 sebanyak  dua  atau  tiga  ekor,  bahkan  ada  pula  yang  memiliki
                 sampai  12  ekor.  Mereka memerah susu sapi-sapi piaraan mereka
                 dan  membuat  mentega,  lalu  menjualnya  kepada  masyarakat
                 Eropa di.Bengkulu.


                 92
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106