Page 100 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 100
dengan beberapa daerah di Jawa. Tetapi kekurangannya ada,
yakni air yang mengalir serta penduduk. Dua macam syarat ini
merupakan faktor utama untuk membawa sesuatu negeri
kepada kesejahteraan dan kemakmuran. Di sini penduduknya
jarang. Dari Dari Marlborough (ibu kota Bengkulu) sampai ke
Pamattan Balarn hanya terdapat sebuah sungai kecil yang tidak
berarti. Kecuali itu ada perkebunan milik orang-orang I Eropa
dan tiga buah kampung yang sepi.
Rumah-rumah kepunyaan penduduk kampung tersebut agak
tinggi letaknya dari permukaan tanah (rumah panggung), persis
rumah-rumah penduduk Batavia dan wilayah Pegunungan
Priangan. Penduduk pribumi dituding oleh mereka (orang-orang
Eropa), seakan bangsa yang sangat pemalas dan masa bodoh,
tetapi sebab-sebab kemalasan dan acuh tak acuh tersebut
menurut mereka terutama adalah karena paksaan menyerahkan
atau mnenyetor mrica, dan meskipun sudah dihapus keadaan itu
belum segera memperbaiki penyakit mereka.
Kekurangan jumlah penduduk telah mendorong Pemerintah
lnggeris untuk memasukkan orang-orang buang dari India ke
Kota Fort Marlborough (Bengkulu). Bagi orang-orang India,
wilayah Sumatera pesisir barat ini, mirip dengan I'>::euw Holland
bagi para hukuman bangsa lnggeris.
Golongan orang-orang India tersebut oleh Letnan Gubemur
Inggeris dibagi ke dalam tiga macam kelas:
I. Orang-orang buangan yang selama berada di tanah pem-
buangan secara tiada berkeputusan dan terus menenur
menampakkan tanda-tanda perubahan menjadi manusia baik
(menurut ukuran penjajah lnggeris). Kepada mereka yang
termasuk ke dalam golongan ini, selain menerima pakaian,
pangan dan tambakau (rokok), serta setiap bulan diberikan
uang sebanyak satu ringgit, diberikan pula hak sebagai
penduduk pribumi yang bebas, dapat diadili di muka
pengadilan bumiputera, serta diperbolehkan mengadakan
pembelaan diri dalam penuntutan hukum. Tidak jarang
91