Page 88 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 88
Dalam tahun-tahun berikutnya, dunia pendidikan bagi
rakyat semakin cerah. Pemerintah mulai mendirikan Seko-
lah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP, STP, Sekolah Kartini).
Muhammadyah menghidupkan kembali Madrasah Mualimin dan
Zending mendirikan pula Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan
Pertama (SMP) St. Corolus.
Untuk menampung pemuda-pemudi yang putus sekolah
atau yang tidak berkemampuan untuk mengikuti sekolah,
maka di tempat-tempat tertentu dibuka kursus-kursus seperti
kursus mengetik,kursus menjahit, kursus masak/.membuat kue
dan lain-lain.
Dengan meningkatnya pengertian dan kesadaran masya-
rakat akan pentingya nilai sosial pendidikan sebagai sarana
penunjang kemajuan untuk mencapai kesejahteraan diri pribadi,
masyarakat bangsa dan negara, maka semakin meningkat pula
arus jumlah anak usia sekolah yang akan menjadi murid suatu
sekolah.
Sesuai dengan tujuan negara kita seperti yang termaktub
di dalam Pembukaan UUD 1945, maka pemerintah, masyarakat
dan seluruh warga negara bersama-sama menanggulangi masalah-
masalah yang di hadapi. Adapun masalah-masalah pendidikan
yang terasakan di daerah Bengkulu adalah :
I) Terbatasnya jumlah sarana dan prasarana pendidikan;
2) Sangat kurangnya jumlah tenaga guru, khususnya guru
eksakta dan bahasa lnggeris pada sekolah lanjutan;
3) Rendahnya tingkat in come (penghasilan) rakyat ; dan
4) Sarana hubungan/komunikasi belum begitu lancar.
Dengan masalah yang dihadapi ini Pemerintah Daerah
Propinsi Bengkulu menyusun program sebagai berikut:
I) Membuka jalur hubungan komunikasi;
2) Menambah jumlah tenaga kerja melalui transmigrasi;
3) Meningkatkan in come perkapita penghasilan penduduk
melalui usaha pertanian, perkebunan dan industri komo-
diti; dan
4) Memajukan pendidikan.
79