Page 75 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 75
kemudian menjadi raJa di Temate, Tidore, Bacan dan Jailolo.
(Valentijn, Jilid I, 1724).
Hikayat Ternate dari Naidah yang ditulis dalam abad ke-19
itu membuktikan bahwa mitos-mitos asal-usul yang berasal dari
budaya lokal itu telah terintegrasi dengan sempuma dengan
budaya pesisiran yang muncul berabad-abad sebelumnya. Versi
Naidah mengemukakan, bahwa pada suatu ketika (tidak
dikemukakan kapan) seorang ulama dari timur yang bemama
Jafar Sadek datang ke Temate melalui jawa. Di Temate ulama
itu menikah dengan seorang bidadari, Nurus Safa, dan
menurunkan raJa-raJa Maluku. Lengkapnya versi itu adalah
sebagai berikut (dikutip dari Van Fraassen 1978, II: 11--12):
Pemah seorang Arab datang ke Temate; namanya Jafar
Sadek. Ia memanjat gunung dan melihat tujuh bidadari
yang sedang mandi di sebuah danau. Ia berhasil
menyembunyikan sayap dari ·salah seorang bidadari itu.
Ketika para bidadari itu selesai .mandi dan hendak terbang
kembali ke kayangan, bidadari yang bungsu tldak dapat
menemukan sayapnya sehingga terpaksa tinggal di bumi.
Bidadari yang bemama Nurus Safa itu lalu hidup bersama
Jafar Sadek. Nurus Safa dan Jafar Sadek mendapat tiga
orang putra. Putra tertua bemama Buka, yang kedua
bemama DaraJat, dan yang ketiga bemama Sahadat.
Kemudian, ketika Nurus Safa sedang memandikan
putranya yang termuda, ia melihat sayapnya yang
disembunyikan suaminya itu tersangkut di atap. Ia
mengambil sayapnya dan sampai tiga kali ia mencoba
terbang. Tetapi tidak berhasil. Ia mendengar putranya yang
paling bungsu itu menangis dan untuk terakhir kali ia
kembali lagi. Ia memeras susunya dalam sebuah mangkok
dan berkata pada putranya yang sulung : "Kalau si bungsu
menangis, berikan susu ini. Dan bila ayahmu kembali,
katakan padanya bahwa aku telah kembali ke tempat
asalku." Setelah itu ia terbang menghilang.
Ketika Jafar Sadek pulang dan mendengar pesan dari
istrinya itu, ia menangis. Seekor elang (guheba) mendengar
tangisannya dan bertanya padanya mengapa ia menangis.
Setelah Jafar Sadek menceritakan mengapa ia sedih, maka
elang itu menawarkan padanya untuk membawanya ke
kayangan dengan menaiki punggungnya untuk mencari
59