Page 94 - Kumpulan Cerita Rakyat Pamona, Sebuah Intepretasi Baru
P. 94

Menurutku, belajar sejarah itu menyebalkan. Kita dipaksa
               kembali ke masa lalu dan melihat hal-hal primitif yang
               sudah  tidak  relevan  dengan  masa  sekarang.  Seolah
               merenungkan teori  Darwin saja tidak cukup, kita harus
               melakukan  perjalanan  panjang  sampai  ke  sini  untuk
               mendengarkan  materi  yang  cenderung  sama,  tetapi
               dengan  latar  belakang  pemandangan  yang  sebenarnya.
               Pikirku, semuanya kan tinggal cari di internet, termasuk
               cek videonya di Youtube.

               Sesekali melangkah, sepatu kets hitam yang kukenakan
               menendang beberapa kerikil yang aku lewati. Di dekatku
               ada  sebuah  pohon  kersen,  hanya  sekitar  dua  atau  tiga
               puluh meter dari tepian danau. Aku memutuskan menuju
               ke situ, mencari tempat untuk sekedar rebah dan bersantai.
               Teman-temanku  yang  lain  asyik  berpencar,  selfie,
               snapchat,  dan  live  video,  atau  entah  sekedar  mencari
               tempat  bergosip  ria,  atau  spot  yang  tersembunyi  untuk
               merokok.












               pohon kersen dan buahnya

               Kehidupan  sekolah  terasa  membosankan.  Ini  tahun
               terakhir  masa  SMA-ku.  Putih  dan  abu-abu,  dua  warna



                                                                    90
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99