Page 70 - Modul TDPLK 1
P. 70
Jika sampel dalam bentuk cairan, maka kadar dinyatakan dalam % b/v, sehingga rumus kadar
menjadi :
4) Larutan Standar
Larutan standar adalah larutan yang mengandung reagensia dengan bobot yang
diketahui dalam suatu volume tertentu larutan.
a) Pembuatan Larutan Baku dan Standardisasi
Sudah dikemukakan bahwa dalam titrasi analit direaksikan dengan suatu pereaksi
sehingga jumlah kedua zat tersebut ekivalen. Bila prereaksi dipergunakan dalam bentuk padat,
maka beratnya harus diketahui dengan tepat. Artinya bahwa zat tersebut harus sangat murni.
Sebaliknya bila pereaksi dipergunakan dalam bentuk larutan, maka konsentrasinya harus
diketahui dengan tepat kedua-duanya. Volume yang tepat relatif mudah diketahui (diukur
dengan buret atau pipet); untuk mengetahui konsentrasinya yang tepat, maka berat zat yang
dilarutkan dan volume larutan yang terjadi juga harus diketahui dengan tepat. Jadi tetap ada
kebutuhan mengetahui berat yang tepat dari pereaksi tersebut dan seperti disebutkan diatas zat
tersebut harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi.
Contoh :
Zat yang tidak dianggap cukup murni adalah ion NaOH. Dalam pembuatannya mungkin NaOH
dapat dihasilkan cukup murni akan tetapi dalam penyimpanannya NaOH mengalami perubahan,
antara lain karena NaOH higroskopis jadi menarik uap air dari udara, selain itu juga mudah
bereaksi dengan CO2 dalam udara. Kedua proses ini menyebabkan NaOH tidak murni lagi dan
bila ditimbang sejumlah tertentu sukar untuk mengetahui berapa sebenarnya NaOH murni yang
terkandung didalamnya. Karena jumlah H2O maupun CO2 yang ditarik oleh NaOH tidak dapat
ditentukan (tidak tertentu). Dengan kata lain bila ditimbang 40 gram NaOH, kemudian
dilarutkan menjadi 1 liter larutan tepat, maka konsentrasinya tidak dapat dinyatakan 1,0000 M.
Tanpa mengetahui konsentrasi NaOH yang tepat, maka titrasi yang mempergunakan NaOH itu
juga tidak dapat dipakai untuk menghitung dengan tepat jumlah analit. Maka harus dilakukan
standardisasi larutan NaOH itu.
Standardisasi adalah suatu usaha untuk menentukan konsentrasi larutan baku yang
tepat. Cara yang dipergunakan dapat bermacam-macam, misalnya untuk standardisasi larutan
AgNO3 dapat dipakai metoda gravimetri; diendapkan sebagai AgCl. Dapat juga dipakai titrasi
asal tersedia suatu larutan yang diketahui konsentrasinya. Untuk standardisasi secara titrasi ini,
maka bahan penstandardisasi haruslah suatu bahan baku primer yaitu suatu bahan yang
konsentrasi larutannya dapat langsung ditentukan dari berat bahan yang dilarutkan dan volume
larutan yang terjadi. Larutan yang dibuat dari bahan baku primer tersebut dinamakan “larutan
baku primer“ .
62| Modul Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium – TA 2019 / 2020