Page 279 - PENILAIAN-STATUS-GIZI
P. 279

  Penilaian Status Gizi  




                     Di  Indonesia,  Persatuan  Dokter  Spesialis  Kardiovaskuler  Indonesia  (PERKI)  membuat
               pedoman tata laksana dislipidemia dalam penanggulangan penyakit jantung koroner yang
               membuat klasifikasi lipida darah sebagai berikut:


                                                        Tabel 7.6


                      Jenis lipida darah                  Kadar                       Klasifikasi


                Kolesterol total               < 200 mg/dl                  Kadar ideal
                                               200-239 mg/dl                Batas tinggi

                                               >= 240 mg/dl                 Tinggi


                Kolesterol LDL                 < 130 mg/dl                  Kadar ideal

                                               130-159 mg/dl                Batas tinggi
                                               >= 160 mg/dl                 Tinggi


                Kolesterol HDL                 >= 45 mg/dl                  Kadar ideal untuk wanita

                                               >= 35 mg/dl                  Kadar ideal untuk pria


                Trigliserida                   < 200 mg/dl                  Kadar normal


                     Masalah gizi yang terkaiat dengan lipida adalah masalah obesitas.   Obesitas    ditandai
               dengan  penimbunan  jaringan  lemak  tubuh  secara  berlebihan.  Perut  buncit  atau  obesitas
               sentral merupakan pertanda adanya bahaya yang mengancam kesehatan kita. Meski tidak
               ada keluhan, dalam tubuh orang yang berperut buncit sudah terjadi gangguan metabolisme
               yaitu Sindrom Metabolik yang meningkatkan risiko diabetes mellitus serta penyakit jantung
               dan pembuluh darah. Kenali sindrom metabolik lebih dini agar kita terhindar dari bahaya
               kesehatan yang lebih besar.  Faktor risiko obesitas adalah faktor lingkungan  faktor genetik
               dan lingkungan, namun perubahan pola makan yang bergeser  ke arah makanan tinggi kalori
               dan perubahan pola hidup modern yang kurang gerak atau aktivitas fisik sebagai penyebab
               utama  terjadinya  obesitas  yang  kini  kian  meningkat.  Cara  sederhana  untuk  menentukan
               terjadinya  obesitas  sentral  adalah  dengan  mengukur  lingkar  perut.  Pengukuran  dilakukan
               pada bagian pinggang, di antara tulang panggul bagian atas dan tulang rusuk bagian bawah.
               Seseorang dikatakan obesitas sentral bila lingkar perutnya >90 cm (untuk pria) atau >80 cm
               (untuk perempuan).
                     Ketika ukuran lingkar perut Anda memasuki batasan obesitas sentral, biasanya tidak
               menimbulkan  keluhan  atau  gejala penyakit,  tapi  bisa  saja  sebenarnya  sudah  mulai  terjadi
               bermacam  gangguan  metabolisme  dalam  tubuh  Anda  dikenal  sebagai  Sindrom  Metabolik
               yang  di  kemudian  hari  dapat  menimbulkan  masalah  kesehatan  yang  lebih  besar  seperti



                                                           271
   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284