Page 28 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 28
Dasar-Dasar Pengamanan Hutan 15
4) Pengandangan Ternak
Apabila dikandangkan ternak akan lebih segar daripada
dilepas berkeliaran di hutan. Pada saat berkeliaran dan
pulang ke kandang pada sore hari, ternak memerlukan energi,
sehingga bila dikandangkan, maka penggunaan energi bisa
diminimalisir. Jadi, pengandangan ternak akan membuat
ternak tersebut lebih segar.
5) Penetapan Lokasi Penggembalaan
Penetapan lokasi penggembalaan ternak merupakan
upaya untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan
sebagaimana tersebut dalam Pasal 15 Peraturan Pemerintah
No. 45 tahun 2004 tentang perlindungan hutan. Penetapan
lokasi ini dilakukan oleh Kepala Unit Pengelolaan Hutan.
Lokasi penggembalaan ternak ini sewaktu-waktu dapat
ditutup dengan pertimbangan untuk kepentingan konservasi
serta rehabilitasi hutan, tanah dan air.
d. Peredaran Hasil Hutan
Perlindungan dan pengamanan hasil hutan dapat dilakukan di
tempat penampungan atau pada tempat penjualan hasil hutan.
Ada berbagai motif yang muncul dengan terjadinya peredaran
hasil hutan ilegal, seperti:
- kurangnya pengetahuan pelaku
- adanya penadah hasil hutan yang menjajikan hasil menggiurkan
- mental aparat yang kurang baik
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:
- penyuluhan kepada masyarakat
- kemudahan pengurusan dokumen
- persamaan persepsi
- pengawasan intensif
- sanksi hukum yang setimpal
- perbaikan mental aparat
D. Kriteria Petugas Pengamanan Hutan
Petugas yang secara langsung mengamankan kawasan hutan ialah Polisi
Kehutanan. Polisi kehutanan yang merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil,
hendaknya memiliki:
1. Integritas moral: memiliki akhlak dan kekuatan moral yg tinggi, jujur
baik di lingkungan kedinasan, maupun keluarga.
2. Profesional: memiliki kompetensi/kecakapan/keterampilan di bidang tugasnya.