Page 113 - ETPEM2016
P. 113
di kerajaan Sunda dulu agar dapat menenteramkan hati orang
yang diperintah sehingga mereka iklas dan bersemangat tinggi
dalam menjalankan tugasnya (Suryalaga, 2007:49). Kesepuluh
cara memerintah yang etis tersebut adalah sebagai berikut:
a) Guna (manfaat), artinya perintah harus dimengerti
manfaatnya bagi diri yang diperintah. Tujuannya, agar
pelaksanaan perintah disertai kreativitas yang diperintah
karena dirinyapun akan merasakan manfaatnya jika
berhasil.
b) Rama (ramah), artinya perintah harus disampaikan
secara wajar, sopan, dan ramah. Tujuannya, agar yang
diperintah merasa senang dan merasa dihargai sebagai
manusia yang punya kehormatan.
c) Hook (kagum), artinya perintah harus menimbulkan
kekaguman (kebanggaan) pada diri yang diperintah atas
kepercayaan yang diberikan kepada dirinya. Tujuannya,
agar perintah dilaksanakan dengan penuh percaya diri.
d) Pesok (terpikat), artinya perintah harus memikat hati
yang diperintah. Tujuannya, agar yang diperintah tertarik
dan akan mengerjakan perintah dengan senang hati dan
penuh semangat.
e) Asih (kasih sayang), artinya perintah harus didasari rasa
kasih sayang terhadap yang diperintah. Tujuannya, agar
yang diperintah merasa menjadi bagian dari diri yang
memerintah (menyatu jiwanya).
f) Karunia (anugrah), perintah harus dirasakan sebagai
pemberian anugrah (karunia) bagi diri yang diperintah.
97