Page 108 - ETPEM2016
P. 108

kahaja  urang  miprangkeun  si  tepet,  si  bener,  si  duga,  si

                    twarasi!”  Terjemahannya,  jangan  bentrok  karena  berselisih
                    maksud,  jangan  saling  bersikeras;  hendaknya  rukun  dalam
                    tingkah laku dan tujuan! Ikuti, jangan selalu bersikeras pada
                    keinginan sendiri saja! Camkan ujar patikrama, bila kita ingin
                    menang  perang,  selalu  unggul  berperang,  tidak  kalah  oleh
                    musuh yang banyak, musuh dari darat dari laut, dari barat dari
                    timur di sekitar negeri, musuh halus musuh kasar. Janganlah
                    dengan sengaja kita memperebutkan yang lurus, yang benar,
                    yang jujur, yang lurus hati! (Atja & Saleh Danasasmita, dalam
                    Ekadjati, 2009:229).

                3)  Elmu pare (meniru sifat padi). Semua ciptaan Tuhan diyakini
                    mengandung  pelajaran  bagi  manusia,  antara  lain  padi.
                    Sifatnya,  pada  saat  awal  tumbuh  dan  berkembang  menjadi
                    dewasa,  padi  mengisi  tubuhnya  dengan  sikap  tegak
                    menghadap ke langit. Tetapi setelah berisi, makin lama makin
                    merunduk  ke  arah  tanah.  Maknanya  antara  lain  bahwa
                    kehidupan  manusia  pada  saat  muda  perlu  diisi  dengan
                    kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, tegar

                    dan kuat dalam  menghadapi cobaan/rintangan  yang didasari
                    iman  dan  ilmu  untuk  mencapai  cita-cita.  Kemudian,  setelah
                    berhasil  (berisi),  ia  semakin  rendah  hatinya  dan    selalu
                    bersyukur kepada Tuhan sebagai  pemberi keberhasilan serta
                    menyiapkan  diri  untuk  kembali  kepadaNya.  Ajaran  etika
                    tentang hal ini terdapat dalam amanat yang berbunyi: “…na
                    twah  rampes  dina  diri  urang,  agamaning  pare,  mangsana
                    jumarum, telu daun,mangsana dioywas, gede pare, mangsana
                    bulu irung, beukah, ta karah nunjuk langit, tanggah ta karah,

                                                                              92
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113