Page 210 - ETPEM2016
P. 210

masyarakat terdapat norma sosial yang diberlakukan bagi anggota

               masyarakatnya.  Perasaan  kesusilaan  bersangkut  paut  dengan
               pelaksanaan kedua norma tersebut.
                     Ketajaman  perasaan  dan  kehalusan  budi  seseorang  dapat
               mengantarkan  dirinya  pada  kemampuan  untuk  memahami
               perasaan orang lain. Karenanya, orang yang tajam perasaan dan
               halus budinya akan lebih berhati-hati untuk berbuat sesuatu yang
               tidak  menyenangkan,  merugikan,  menyakiti  atau  apapun
               bentuknya yang negatif kepada orang lain, karena dirinyapun tidak
               mau  diperlakukan  seperti  itu  oleh  orang  lain.  Menurut  Suseno
               (1997:37), orang yang mempertajam dan memperdalam rasa-nya

               selalu  akan  ‘mengerti’  bagaimana  harus  bertindak  tepat  dalam
               situasi tertentu. Ia seakan-akan mempunyai insting etis.
                     Pada  sikap  mental  etik  terdapat  unsur,  ciri  dan  sifat.
               Unsurnya    yaitu  keyakinan  dan  kesadaran  akan  arti  penting
               nilai/norma  etik bagi kehidupan. Cirinya, sikap mental etik lebih
               kuat  terbentuk  karena  perasaan,  motif  dan    kehendak  untuk
               bersikap etis-tidak etis. Sedangkan,  sifatnya dapat berubah kuat
               atau  lemah  tergantung  pada  pengetahuan,  pengalaman,    dan

               keyakinan/keimanan/ kepercayaannya.
                     Sikap mental yang positif terhadap etika dapat mengantarkan
               seseorang untuk beretika otonom, yakni beretika atas kesadaran
               etisnya  sehingga  relatif  konsisten  berperilaku  etis  di  dalam
               berbagai situasi.




                                                                             194
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215