Page 207 - ETPEM2016
P. 207

Kata  kecenderungan  (tendency)  menunjukkan  bahwa  sikap

               mental merupakan perilaku yang masih berada di kawasan konatif
               (psikomotorik), yang dihasilkan oleh  pikiran (di kawasan kognitif)
               dan perasaan (di kawasan afektif). Di kawasan kognitif, sikap masih
               berbentuk  pengertian,  pemahaman  atau  kepercayaan  terhadap
               obyek;  sedangkan  di  ruang  afektif,  sikap  masih  berbentuk
               ‘perasaan’  suka-tidak  suka  terhadap  obyek  atau  senang-tidak
               senang  dalam  situasi  tertentu.  Seperti  telah  disinggung  bahwa
               perasaan  merupakan  gejala  psikis  yang  bersifat  subyektif  yang
               umumnya  berhubungan  dengan  gejala-gejala  mengenal,  dan
               dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai

               taraf (Suryabrata,1998:66).
                     Karena  masih  berada  di  ruang  rohani,  maka  sikap  mental
               merupakan jenis perilaku yang tidak nampak dan dalam keadaan
               tertentu  dapat  menentukan  perilaku  yang  nampak.  Menurut
               Gibson  et  al  (1997:57),  sikap  mental  merupakan  faktor  yang
               menentukan  perilaku,  walaupun  tidak  selamanya  perilaku
               konsisten dengan sikap mentalnya. Menurut Sears et al (1999:169),
               hanya dalam keadaan sikap mental yang kuat, jelas, spesifik dan

               tanpa  tekanan  situasi  maka  perilaku  konsisten  dengan  sikap
               mentalnya.
                     Sikap mental seseorang merupakan hasil perpaduan unsur-
               unsur  motif  (dorongan  yang  berasal  dari  sistem  nilai,  keinginan,
               harapan,  dan  kebutuhan),  keyakinan,  perasaan,  persepsi  dan
               pengetahuannya.  Dalam  keadaan-keadaan  tertentu  yang  serius,
               unsur-unsur  tadi  berhimpun  menjadi  ‘niat’  (maksud,  intensi,


                                                                             191
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212