Page 205 - ETPEM2016
P. 205
Pengalaman hidup di lingkungan keluarga, organisasi dan
masyarakat dapat menghasilkan pengetahuan etik. Kultur di
lingkungan tersebut mengandung nilai, norma, kebiasaan,
kepercayaan/mitos dan yang sejenisnya dan dapat membuahkan
sistem nilai pribadi dan sosial. Tentu akan beruntung bagi
seseorang yang hidup di lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-
nilai/norma-norma etik. Tetapi tidak beruntung bagi mereka yang
hidupnya berada dalam lingkungan yang mengabaikan hal itu.
Pengetahuan etik yang diperoleh melalui berbagai cara
tersebut, bukan hanya sekedar untuk menunjukkan ‘apa yang
diketahui’ saja oleh pelaku, melainkan lebih luas dari itu. Mengacu
pada pendapat Bloom (dalam Makmun,2003: 26), di dalamnya
terdapat proses penalaran dalam bentuk :
1) mengetahui arti,
2) memahami makna,
3) mengingat,
4) menggunakan secara tepat,
5) menganalisis,
6) menyimpulkan, dan
7) menilai.
Dengan kata lain dalam dimensi kognitif terdapat obyek
pengetahuan etik dan proses penalarannya. Obyek dan proses
penalarannya itu terutama mengenai nilai/norma etik yang dianut
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan pribadi (keluarga,
saudara, tetangga), dan kedinasan atau pekerjaannya.
189