Page 204 - ETPEM2016
P. 204
atau tidak etis perilaku aparatur pemerintah dapat diketahui
dengan mudah dari aktualisasi nilai etik melalui aplikasi norma
etiknya.
Pengetahuan etik sangat diperlukan untuk bahan
pertimbangan etis. Seperti telah dibahas bahwa seseorang untuk
sampai pada tindakan etisnya, terlebih dahulu menetapkan
‘keputusan etis’ berdasarkan ‘pertimbangan etis.’ Proses ini terjadi
pada situasi yang serius, penting dan normal (tanpa
tekanan/paksaan). Pertimbangan etis merupakan kegiatan nalar
setelah pelaku memiliki pengetahuan etik. Pertimbangan etis
seseorang bisa matang jika ia memiliki pengetahuan etik yang
cukup dan daya nalar yang memadai.
Pengetahuan etik yang diperoleh melalui pendidikan formal
dan nonformal, merupakan penambah, penguat, atau pelurus
pengetahuan etika yang diperolehnya melalui cara lain.
Pengetahuan jenis ini biasanya diperoleh dari pembelajaran khusus
tentang etika, atau dari pembelajaran umum yang mengandung
etika, keteladanan guru/pelatih/pimpinan, yang berlangsung di
lembaga pendidikan atau lembaga tempat mereka bekerja. Selama
ini pendidikan khusus keetikan yang yang lebih mendasar yakni
untuk membentuk kepribadian etis dirasakan masih kurang.
Pendidikan etika masih lebih banyak mengenai etiket/
tatakrama/sopan santun, seperti etiket mengikuti jamuan resmi,
etiket berpidato, tataupacara, keprotokolan, dan kedisiplinan.
Pengetahuan etik yang diperoleh secara alami (informal),
biasanya berasal dari pengalaman hidup sendiri atau orang lain.
188