Page 32 - ETPEM2016
P. 32

1)  kekuasaan legislatif (membuat undang-undang) yang dipegang

                    oleh lembaga perwakilan rakyat;
                2)  kekuasaan  yudikatf  (peradilan)  yang  dipegang  oleh  lembaga
                    peradilan; dan
                3)  kekuasaan  eksekutif  (melaksanakan  undang-undang)  yang
                    dipegang oleh lembaga yang menjalankan tugas-tugas negara
                    sehari-hari.
               Menurut  faham  caturpraja  dari  Van  Volenhoven  (dalam  Ateng
               Syafrudin, 1976:5), kekuasaan negara dapat dibagi menjadi 4 jenis,
               yaitu:
               1)  bestuur  atau  pemerintahan,  yakni  kekuasaan  untuk

                    melaksanakan tujuan negara;
               2)  politie, yakni kekuasaan kepolisian untuk menjamin keamanan
                    dan ketertiban umum dalam negara;
               3)  rechtsspraak atau peradilan, yakni kekuasaan untuk menjamin
                    keadilan di dalam negara; dan
               4)  regeling,  atau  pengaturan  perundang-undangan,  yakni
                    kekuasaan untuk membuat peraturan-peraturan umum dalam
                    negara.

               Menurut  faham  pancapraja  dari  Pamudji  (1932-1993),  sebelum
               UUD 1945 diamandemen tahun 1999-2002, kekuasaan negara di
               Indonesia bukan dipisahkan tetapi didistribusikan kepada 5 (lima)
               lembaga, yaitu:
               1)  kekuasaan eksekutif, yang dilaksanakan oleh Presiden dan para
                    pembantunya;
               2)  kekuasaan  legislatif,  yang  dilaksanakan  Dewan  Perwakilan
                    Rakyat;



                                                                              16
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37