Page 84 - ETPEM2016
P. 84

bertumpu  atau  lebih  mengandalkan  pada  kesadaran  hati  nurani

               pribadi  aparatur  pemerintah  masing-masing.  Kesadaran  untuk
               mengaplikasikannya  diharapkan  muncul  dari  jiwanya  masing-
               masing,  bukan  karena  paksaan  dan  adanya  ancaman  sanksi  dari
               luar.  Karena  itu,  pembentukan  minat  untuk  mengaplikasikannya
               diupayakan dengan cara-cara  yang lebih menekankan pada proses
               pembudayaan.  Yang  diharapkan  adalah  terbangunnya  etika
               otonom,  etika  yang  berasal  dari  kesadaran    diri  pelakunya,  dan
               bukan etika heteronom, etika yang dipaksakan dari luar diri pelaku.
               Nilai-nilai dari etika pemerintahan diharapkan dapat menjadi nilai-
               nilai  intrinsik  setiap  pribadi  aparatur  pemerintah,  nilai  yang

               melekat  dalam  jiwanya  dan  mendorong  untuk  berperilaku  etis
               dalam situasi apapun yang memungkinkan.
                     Djadja Saefullah (2006:168-169) mengemukakan bahwa etika
               pemerintahan  untuk  pertama  kalinya  diintroduksi  oleh
               perhimpunan  yang  bernama  International  City  of  Management
               Association  (ICMA)  di  Amerika  Serikat  tahun  1924  dengan
               diberlakukannya kode etik bagi administrator publik. The Liang Gie
               (dalam  Salam,2007:69)  mengemukakan  bahwa  perhimpunan

               tersebut  telah  mengajukan  kode  etik  bagi  petugas  administrasi
               negara/pemerintahan yang berisi hal-hal sebagai berikut:
               1.  Menunjukkan ukuran baku yang tertinggi mengenai keutuhan
                    watak  pribadi,  kebenaran,  kejujuran,  dan  ketabahan  dalam
                    semua  kegiatan  umum  agar  petugas  membangkitkan
                    keyakinan  dan  kepercayaan  rakyat  pada  pranata-pranata
                    negara.





                                                                              68
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89