Page 227 - Jalur Rempah.indd
P. 227

REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA  217



               dan bisa digunakan untuk merantai kaki. Ratu dan beberapa orang bangsawan

               segera datang menemui Gonçalo Pereyra untuk mengadukan apa yang telah
               dilakukan  oleh panglima  sebelumnya,  dan mereka meminta agar anaknya
               yang ditahan di benteng itu dilepaskan.



               H. KONFLIK ANTAR ORANG EROPA DI TIMUR


                   Konflik  antara  orang Portugis dan Belanda  didasarkan  pada  sumber
               Belanda  yang  menyatakan  bahwa  walaupun  kejam,  orang Portugis lebih
               disukai oleh orang-orang Timur dari pada orang Eropa lainnya. Faktor-faktor
               penyebabnya  karena  pengaruh misionaris  dan tidak  adanya  kecemburuan

               rasial. Yang juga penting adalah penilaian  Anthony van Diemen,  Gubernur
               Jenderal Batavia  pada   1642,   yang  mengatakan  bahwa  mayoritas orang
               Portugis di India, termasuk di Asia  mempertimbangkan kawasan ini sebagai
               negeri mereka sendiri.  Meskipun  ada  kesalahan  administratif dan  kurang
               manusiawi,  orang Portugis meninggalkan  warisan penghormatan yang
               muncul melalui orang-orang yang mereka satukan lewat ikatan keluarga dan
               persahabatan.  Ikatan  demikian berlangsung  lama,  bahkan  tradisi   Portugis
               hingga abad XIX dan XX tradisi Portugis masih berlangsung di wilayah itu.


                   Perlu dicatat  di sini bahwa penolakan  mare clausum,   memiliki makna
               tanah-tanah  yang ditemukan  menjadi milik bagi yang menemukan.  Paham
               ini sudah diganti dengan mare liberum (laut yang bebas), yang mengesahkan
               penaklukkan samodera. Mare liberum merupakan paham khususnya Belanda

               dan Inggris  yang ingin menjamin jalur mereka menuju ke koloni mereka
               di  Timur. Perkembangan  baru ini  terjadi  bersamaan dengan keruntuhan
               hegemoni  Portugis di Timur.

                   Strategi  Belanda  didasarkan pada  pemantauan  cermat  dan sabar yang
               dilakukan  bukan  hanya atas semenanjung Iberia tetapi  juga  atas kapal-

               kapal Iberia yang berlayar ke Timur. Pada 1592 sekelompok pedagang kaya
               dari Amsterdam mengirimkan dua orang utusan, Cornelius dan Frederik de
               Houtman, ke Lisbon untuk memperoleh peta kelautan dan dokumen jalur ke
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232