Page 225 - Jalur Rempah.indd
P. 225

REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA  215



               mereka untuk melakukan pembalasan atas penghinaan dan penodaan yang

               dilakukan terhadap seluruh warga lokal. Tidak diperlukan motivasi lain untuk
               bisa menyeret mereka yang bertanggungjawab karena penduduk lokal telah
               membenci semua yang berbau Kristen. Para pemimpin komplotan ini adalah
               Cachil Darus, penguasa  kerajaan,  Cachil Simarao panglima  laut  dan Cachil
               Boyo, hakim tinggi  Ternate. Mereka sepakat  bahwa  Darus akan  membuat
               perdamaian  dengan  Catabruno, penguasa  Jailolo,  yang  sangat  dikenal
               karena  berhasil melenyapkan  nama  Spanyol  dari bumi Maluku.  Catabruno

               akan  membunuh semua orang Spanyol yang datang kepadanya, sementara
               Darus diserahi tugas untuk membunuh semua orang Portugis. Para pelaku
               persekongkolan dan semua orang bumiputera telah dijiwai oleh kebencian
               dan dendam, yang dibangkitkan oleh Dom Jorze pada hari-hari itu terhadap
               orang bumiputera. Di suatu tempat yang bernama Tabona, serangan dilakukan
               terhadap beberapa orang serdadu benteng, yang berakhir dengan  beberapa
               orang terluka perampasan terhadap senjata mereka. Dom Jorze memutuskan
               untuk menghukum mereka, agar tindakan itu dapat dijadikan bagi penduduk.
               Namun, hukuman yang dilakukan melewati batas kewajaran.


                   Hukuman di luar batas dilakukan dengan kejam di Maluku terhadap mereka
               yang membunuh babi, karena bagi orang Moor, darah babi haram hukumnya.
               Dom Jorze  memanggil  dua penguasa tempat itu yang membunuh babi itu.
               Mereka  berasal  dari keluarga  bangsawan.  Ketika  menghadap,  keduanya
               segera  ditebas tangannya dan kemudian disuruh kembali ke kampungnya.

               Peristiwa lain terjadi,  ketika Dom Jorze menyuruh kedua tangan terhukum
               untuk diikat. Orang itu dijadikan mangsa bagi dua ekor anjing yang sangat
               ganas, yang dipeliharanya. Peristiwa ini merupakan pemandangan yang sangat
               kejam di mata orang Kristen, dan lebih sesuai dilakukan pada zaman primitif
               untuk  membunuh manusia, dikoyak dan digigit  oleh hewan liar. Kejadian
               ini semakin mengerikan karena orang Moor akhirnya nekad memberanikan
               diri dengan mengerahkan kekuatannya untuk memotong telinga salah satu

               anjing itu dan melemparkan tubunya bersama binatang itu ke laut. Binatang
               itu akhirnya mati tenggelam. Sementara itu Dom Jorze mendengar tentang
               pembentukan  komplotan  yang  berniat untuk  melakukan  pemufakatan
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230