Page 224 - Jalur Rempah.indd
P. 224
214 REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
yang rakus, ambisius, mengabaikan kemakmuran masyarakat lokal demi
kemenangan di pihak masing-masing, yang bila perlu konflik itu sengaja
dibuat dengan tujuan agar dengan mudah menguasai mereka yang sedang
berselisih. Dom Jorze, yang pada masa itu menjadi Capitao Ternate (Penguasa
Ternate), bersifat kasar dan tamak dan dimotivasi oleh bayangan keuntungan
besar yang akan diperolehnya, menjadikan kehadirannya di pulau-pulau ini
dianggap menakutkan oleh penduduk lokal. Hal ini disebabkan karena siapa
pun yang menang dalam perselisihan itu tetap akan dirampas kebebasannya
untuk berdagang.
Dom Jorze sebagai capitao Ternate tidak memiliki sarana yang cukup untuk
pertahanannya. Orang Portugis semakin dibenci. Apabila pihak Portugis tidak
dapat menjamin kekuatan yang diperlukan oleh masyarakat setempat, pasti
akan terjadi pemberontakan. Cachil Darus membantu tindakan ini, bukan
karena kebodohan dan karena ketergantungan kepada orang Portugis, tetapi
ia merasa Dom Jorze kurang dapat menepati janji yang sudah diucapkannya.
Namun, karena kondisinya sebagai penguasa kerajaan, ia memiliki kekuasaan
tak terbatas dan ditakuti ketika penguasa yang sah di wilayahnya. Namun
hadapan orang Portugis mereka tidak diperlakukan sebagaimana seharusnya,
sehingga para raja lokal tidak mampu menjalankan kekuasaannya dengan baik.
Pernah suatu ketika terjadi, Dom Jorze sangat menginginkan seekor
babi Cina yang dipeliharanya di rumah. Mereka yang membunuh babi
cina itu dapat segera ditangkap dan dipenjara. Atas permohonan raja lokal
kebebasan mereka yang ditangkap dibebaskan kembali dibarengi dengan
hinaan yang melebihi dari penjahat lain yang ditangkap. Bagi orang-orang
Moor ini menyentuh babi dianggap sebagai suatu pelanggaran. Penjaga
penjara menghendaki agar dalam proses pembebasan itu, mereka diingatkan
tentang babi yang dibunuh itu, biar mereka tahu hukuman yang dijatuhkan
atas diri mereka adalah sebagai akibat dari babi yang mereka bunuh. Penjaga
itu juga membujuknya dengan sepotong daging babi. Hal ini merupakan
penghinaan yang membuat marah semua orang Moor dan memberikan alasan
bagi bersekongkol mengusir orang-orang Portugis dari wilayah mereka.
Berita ini segera menyebar ke semua pulau dan memberikan alasan bagi