Page 219 - Jalur Rempah.indd
P. 219
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 209
mengirimkan utusan dia memutuskan untuk berangkat sendiri ke Tidore
setelah berunding dengan kelompoknya, untuk berbicara dengan orang Biscaya
itu dan meminta dia agar melepaskan persahabatannya dengan orang-orang
Moor dan berangkat ke Ternate. Jika mereka setuju untuk tidak memihak,
maka dia akan memaksanya. Dengan memperhatikan dua tujuan ini, dia
meminta Manuel Falcao sebagai panglima benteng dan bersama Martim Corre
berlayar dalam armada Cachil Darus. Iaa meminta kepada orang-orang Kastil.
Orang Biscaya itu memperkuat diri dengan cara berikut ini. Dia membiarkan
kapal itu berlabuh di antara dua karang, yang membentuk sejenis celah dan
menutup jalan masuk sehingga seperti berada di sebuah danau. Saat itu dia
membangun sebuah rumah kasar dari tanah dan batu dengan panggung di
mana dia memasang semua meriam kapal. Dengan cara ini dia menganggap
terlindungi terhadap senjata Portugis, karena dia telah mendengar dari orang-
orang Moor betapa sedikit pasukan yang kita tinggalkan di benteng. Jadi
tampak bahwa Dom Garcia setibanya di sana untuk memulai pembicaraan,
disambut dengan tembakan meriam. Ketika dia mengetahui hal itu, dia mulai
mempersiapkan senjata. Dia meminta kapal Diogo da Roche tiba, sehingga
sebuah meriam besar muncul dan dua perahu lain yang membawa Camello
dan esperte (dua jenis meriam kecil) dan pertempuran dimulai, sehingga
pertempuran itu bisa dianggap sebagai perang saudara, karena terjadi di
antara dua bangsa Kristen yang masih berkerabat dan bersahabat. Setelah
berlangsung tiga jam tembak menembak, Dom Garcia bersama kerugian yang
dideritanya menarik diri. Di sana dia tahu bahwa ketika kembali ke benteng,
kapalnya ditembaki oleh meriam Dom Garcia dan ditenggelamkan. Apa yang
menjadi penyebabnya lebih mudah terjadi akibat perjalanan panjang, sehingga
dia memutuskan untuk tidak lagi memerangi mereka. Akan tetapi dia yakin
bahwa pengaruh iklim yang sangat penting bagi mereka yang tidak terbiasa,
segera membuat mereka mati.
Penjelajahan dan penaklukan beberapa wilayah di Nusantara menyebabkan
perpecahan di antara orang Portugis sendiri yang sangat merugikan nama
baik mereka dan sangat berbahaya. Hal ini terjadi di Ternate. Pada hari
terakhir bulan Mei, Dom Jorze de Menezxes diangkat menjadi panglima di