Page 216 - Jalur Rempah.indd
P. 216
206 REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
disambut anak panah. Mereka tahu bahwa di Maluku perang dilakukan karena
cengkeh. Ketika orang memutuskan untuk kembali berlayar ke Maluku,
saat meninggalkan pulau itu badai menghadang, yang telah membawa
orang-orang Portugis ke lautan terbuka, mengarah ke timur yang menurut
penafsiran kompas jelas mencapai 300 mil, dan saat itu tiba di sebuah pulau
yang terbentang luas dan penuh pepohonan. Penduduk bumiputera di pulau
itu sangat ramah, sederhana dan tidak berpraduga buruk. Mereka adalah
orang-orang yang sejahtera, mengenakan rambut dan janggut panjang seperti
kebiasaan orang Portugis, sangat menarik dan mengagumkan seperti anak-
anak kecil. Ketika orang melihat logam mereka seperti besi, timah, tembaga
dan emas, mereka hanya tertarik pada emas dan mereka menunjuk pada
sebuah gunung tinggi yang terletak di timur, yang tampak dengan jelas dari
lokasi mereka. Yang sangat mengherankan adalah bahwa orang-orang ini
memiliki perahu yang besar yang dibuat dengan baik, tanpa memanfaatkan
besi sedikit pun. Ketika mereka ditanya, mereka menjawab dengan menunjuk
pada kolam ikan yang mereka gunakan untuk segala keperluan. Di pulau
ini orang Portugis ini tinggal selama empat bulan seperti di rumah sendiri
sambil menunggu musim tiba. Orang menunjuk pulau di laut itu dengan nama
Gopmez de Siqeiura. Pada awal tahun berikutnya, mereka sudah kembali
berada di Maluku.
C. PENJARAHAN DAN PEMBAKARAN KOTA TIDORE
Sementara Pero Mascarenhas menganugerahi Malaka dengan kemenangan
atas Bintan, sementara apa yang terjadi di Maluku, Dom Garcia Anriquez pada
tanggal 12 Januari merebut benteng Ternate. Di Ternate, hanya ada sedikit
orang, sebab banyak yang berangkat ke Malaka dengan pendahulunya Antonio
de Brito. Selain itu hanya mereka di di Malaka hanya memiliki sedikit sarana
untuk membayar pasukan yang tersisa. Anriquez membuat perdamaian dengan
raja Tidore. Sementara di Malaka, perdamaian yang dimaksudkan adalah agar
al Mansur dalam waktu enam bulan setelah tanggal itu menyerahkan semua
meriam yang disita oleh anak buahnya dalam pengejaran orang Portugis.