Page 226 - Jalur Rempah.indd
P. 226

216     REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA



              jahat. Ia memerintahkan untuk menangkap ketiga pemimpinnya, kemudian

              diinterogasi. Penduduk yang ditangkap itu menunjukkan keberanian mereka
              karena ingin membebaskan  daerahnya  dari  cengkeraman bangsa  Portugis.
              Saat itu orang Maluku begitu marah kepada bangsa Portugis. Mereka ingin
              membebaskan  diri dari orang yang  memakai  nama  Portugis maupun  yang
              menyebut  dirinya orang Kastil.  Sudah menjadi kewajiban  bagi  setiap pria
              bumiputera yang bermartabat menghadapi setiap bahaya dan dan kebengisan
              yang menimpa masyarakatnya.


                 Selanjutnya  Dom Jorze  menangkap  Cachil Darus  yang tinggal  di  dalam
              benteng, karena dia sebagai seseorang yang mengetahui banyak hal di dalam
              benteng Portugis. Dom Jorxe memutuskan untuk memancung kepalanya di
              sebuah panggung  seperti  yang  biasa  berlangsung  di Portugal.  Kejadian  ini
              menambah motivasi  kaum  bumiputera dan para pemimpin Ternate untuk

              melarikan diri dari suatu daerah lainnya. Mereka  mengungsi ke sebuah tempat
              yang disebut Turuco, yang jaraknya satu mil jaraknya dari kota. Kondisi ini
              berlangsung lama hingga terjadi pergantian panglima yang baru.


              G. AKHIR PEMERINTAHAN  BANGSA PORTUGIS



                 Dom Jorze akhirnya digantikan oleh Gonçalo Pereyra. Ia diberi kekuasaan
              di Maluku oleh Raja Dom Joao. Dia menerima perintah dari Gubernur Nuno da
              Cunha untuk meneruskan perjalanannya melalui pulau Borneo.  Pada bulan
              Agustus ia berangkat dari Malaka ke Borneo, membuat perjanjian perdamaian

              dan  persahabatan  dengan raja  Borneo dan  melanjutkan  perjalanannya
              kembali.  Ia tiba di  Ternate pada bulan  Oktober. Dom Jorze  takut  apakah
              karena kabar  yang dibawanya  ataukah  karena dia  melihat Lionel  de  Lima
              dalam rombongan Gonçalo Pereyra, karena hubungan mereka berdua secara
              pribadi sangat buruk. Tanpa ragu-ragu lagi dia menyerahkan benteng. Dom
              Jorze  membawa  beberapa  rantai  kaki  kemudian memerintahkan kepada
              seorang pelayan  untuk  membungkusnya  dengan  kain.  Ia  berkata  kepada
              Gonçalo Pereyra bahwa apabila memerlukan beberapa potong besi, dia tidak
              perlu mencarinya jauh-jauh. Ia membawa serta dan menawarkan kepadanya
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231