Page 34 - Jalur Rempah.indd
P. 34

24     REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA



              monopoli rempah-rempah, terutama cengkeh, pala dan bunga pala. 28


                 Armada kapal  Belanda  pertama  sampai  ke  Maluku  pada  tahun  1599  di
              bawah pimpinan Jacob van Neck. Kedatangan orang-orang Belanda di Maluku
              disambut  dengan  baik.  Dalam  kesempatan  kontak  dagang  pertama  dengan
              Maluku tersebut orang-orang Belanda telah mengikat perjanjian. Masyarakat
              Maluku menyambut dengan baik kesepakatan dengan orang-orang Belanda

              yang mereka anggap sebagai pesaing bagi Portugis yang ketika itu kehadirannya
              di Maluku secara politik dan ekonomi telah merosot. Karena hubungan yang
              baik kapal-kapal Belanda kembali ke negerinya dengan mengangkut cukup
                                                                                     29
              banyak rempah-rempah yang menghasilkan keuntungan sampai 400 persen.
              Dengan didapatnya keuntungan yang besar ini maka pada tahun 1601 empat
              belas  buah kapal  ekspedisi diberangkatkan  dari  Belanda dengan tujuan  ke
              Maluku.


                 Dalam rangka mengorganisir  perdagangan rempah-rempah  serta
              menghindarkan  persaingan di antara  perusahaan-perusahaan  swata,  pada
              tahun  1602  pemerintah Belanda  mendirikan VOC (Verenigde  Oost-Indische

              Compagnie). Untuk menjamin kelancaran perdagangan rempah-rempah, sejak
              awal abad 17 VOC telah berhasil menjalin kerjasama dengan ketiga kerajaan

              di Maluku Utara (Ternate, Tidore dan Bacan). Hubungan dagang antara VOC
              dengan ketiga kerajaan di Maluku dijamin dalam berbagai kontrak perjanjian
              yang dibuat di awal abad 17. Sistem birokrasi VOC yang luas dan modern untuk
              ukuran jamannya menunjukkan bahwa maskapai dagang ini memiliki potensi
              ekonomi dan politik  yang lebih besar dari  potensi yang dimiliki oleh para
              penguasa lokal. Faktor keunggulan ini merupakan faktor utama yang menjadi
              latar belakang mengapa kemudian VOC secara perlahan dapat menegakkan
              monopoli perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Maluku.


                 Pada tahun 1605  VOC  merebut benteng Portugis  di  Ambon. Benteng
              Portugis terletak di bagian selatan pulau. Di daerah sekitar benteng tersebut
              Portugis telah menyebarkan agama Katolik dan budaya Portugis. Meskipun

              28  M.A.P. Meilink-Roelofs, Asian Trade and European Infl uence in the Indonesian Archipelago between 1500
                 and about 1630 (The Hague, 1962).
              29  M.C. Ricklefs, Sejarah Modern Indonesia 1200-2008 (Jakarta: Serambi, 2008), hlm. 51.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39