Page 32 - Jalur Rempah.indd
P. 32

22     REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA



              pimpinan kerajaan. Islam masuk dan mulai berakar di Maluku pada abad ke-

              15 dan 16. Masuknya Islam ke Maluku seiring dengan semakin intensifnya
              perdagangan cengkeh di kepulauan ini.

                 Ada beberapa versi  tentang asal-usul  nama Maluku. Menurut Bahasa
              Halmahera Utara kata Maluku berasal dari kata “luku” yang diberi awal “ma”
              yang artinya dalam sekali. Dalam Bahasa ternate Maluku terbentuk dari kata

              “moloku” yang artinya “menggenggam, menyatukan”. Sementara itu pendapat
              yang lebih terkenal mengaitkan asal kata Maluku dengan kata dalam bahasa
              Arab “mamluk”  yang artinya adalah  raja-raja. Menurut pendapat  terakhir
              kata Maluku merupakan penamaan yang berasal dari Bahasa Arab “Jaziral al-
                                                          23
              mamluk” yang artinya adalah daerah para raja.

                 Pendapat yang menyatakan  Maluku  sebagai daerah  para raja mengacu
              kepada adanya empat kerajaan utama di Maluku yaitu Loloda, Jailolo, Ternate,
              dan Tidore. Pada perkembangannya kerajaan Loloda hilang dan digantikan
              oleh kerajaan  Bacan.  Pada  awal  abad  ke-16 diketahui bahwa  keempat
              kerajaan  di Maluku  Utara  telah  menjadi kesultanan.  Keempat  kerajaan  ini
              dalam terminologi Maluku dikenal dengan sebutan “Maluku Kie Raha” atau
              “Maluku empat gunung”. Keberadaan keempat kerajaan yang diwadahi dengan

              ungkapan Maluku Kie Raha ditujukan untuk menghindari persaingan politik
              diantara kerajaan-kerajaan tersebut. Selain itu ungkapan itu juga digunakan
              untuk mengatur kepentingan ekonomi diantara keempat kerajaan yang ada,
              khususnya dalam hal perdagangan cengkeh.


                 Sejak  abad  ke-15  pengaruh kerajaan-kerajaan  ini semakin meluas.
              Dua  kekuatan  utama  yang  memainkan  peranan  penting  dalam  perluasan
              kekuasaan adalah kerajaan Ternate dan Tidore. Perluasan wilayah Ternate
              mencakup  wilayah-wilayah  yang  terbentang  antara  Sulawesi  dan  Papua
              seperti kepulauan Sula, Kepulauan Banggai dan daerah Tobungku di Sulawesi
              timur. Tidore meluaskan kekuasaan ke Laut Halmahera, Laut Seram sampai
                              24
              ke pantai  Papua.  Kerajaan  Bacan  terutama terpusat di  Pulau  Bacan  dan
              23  Tentang berbagai versi arti kata Maluku lihat M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan
                 Sejarah Maluku Utara 1250-1950 (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2016), hlm. 5-8.
              24  R.Z. Leirissa, Halmahera Timur dan Raja Jailolo (Jakarta: Balai Pustaka), 1996, hlm. 5.
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37