Page 28 - Jalur Rempah.indd
P. 28
18 REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
Di abad ke-15 penanaman lada menyebar dari bagian paling utara Pulau
Sumatera ke beberapa daerah di pesisir barat Sumatera, ke bagian paling barat
18
dari pulau Jawa, dan ke Kedah serta Patani di Semenanjung Malaya. Penanaman
lada sebagai komoditi perdagangan secara intensif mulai dilakukan di beberapa
daearah di bagian barat Pulau Sumatera. Kegiatan penanaman kemudian
berkembang menjadi perkebunan karena adanya stimulus dari kegiatan pelayaran
di Pantai Barat Sumatera. Berkembangnya perkebunan lada juga disebabkan oleh
meningkatnya kebutuhan pasar dunia terhadap komoditi ini.
Gambar 1.5 Foto illustrasi perkebunan Lada di Nusantara
Sumber: Pengumpulan Data, 2016
Dalam catatan Tome Pires disebutkan bahwa hingga awal abad ke-16
daerah Tiku dan Pariaman di Sumatera Barat tidak menghasilkan lada. Namun
di akhir abad yang sama sumber Belanda melaporkan adanya beberapa
daerah penghasil lada di Sumatera Barat di mana Tiku dan Pariaman
termasuk di dalamnya. Berkembangnya kegiatan perdagangan lada di pantai
18 David Bullbeck et.al., Southeast Asian Export Since the 14 Century: Cloves, pepper, Coffee, and Sugar
th
(Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 1998), hlm. 62.