Page 72 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 72

yang mengalami malnutrisi (BBLR) adalah 18 kali  dibanding
                                bayi yang lahir 4 kg (Barker dan Clark 2007) (Tabel 3).






















                                Tabel  3.  Hubungan  antara  malnutrisi di awal  kehidupan
                                dengan resistensi insulin
                                     Santoz  di Brazil telah  mengamati  profil glukosa dan
                                insulin pada remaja yang stunting ringan-obese dan stunting
                                ringan-tidak  obese  untuk  menilai  kemungkinan  dari
                                peningkatan predisposisi diabetes. Hasilnya menunjukkan
                                bahwa  remaja      stunting  ringan-obese mempunyai  kadar
                                glukosa,  insulin,  dan  HOMA-IR  lebih  tinggi  bila
                                dibandingkan dengan remaja stunting ringan-non obese. Di
                                Indonesia, besarnya risiko DM pada dewasa yang stunting-
                                obese  adalah 3,4 kali, sedangkan dewasa yang stunting-tidak
                                obese  1,5  kali  dibanding dewasa yang  tinggi-tidak obese
                                (Kristanto,  2013).  Beberapa  penelitian  juga  menyatakan
                                bahwa stunting-obese  berkaitan dengan tingginya penyakit
                                degeneratif lainnya seperti  hiperlipidemia, risiko gangguan
                                kardiovaskuler,  intoleransi  glukosa  dan  perkembangan
                                penyakit diabetes mellitus tipe 2, sindrom polikistik ovarium
                                pada perempuan, sleep apnea, penyakit perlemakan hati non




                                                                Tri Siswati, SKM, M.Kes.  67
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77