Page 79 - D:\Kantor ku\5. Stunting\Stunti
P. 79
perlu mendapatkan suplementasi vitamin A dosis tinggi sesuai
program pemerintah dan menggunakan garam iodium yang
cukup untuk MP-ASI nya. Pengetahuan gizi dan praktek
hygiene dan sanitasi ibu/pengasuh dalam penyiapan
makanan balita sangat penting, karena apa yang dimakan
balita tergantung apa yang diberikan ibu/pengasuh
kepadanya. Intervensi dengan penambahan makanan yang
padat kalori dan tinggi lemak hanya akan menyebabkan anak
menjadi obes, tubuh tumbuh tidak bertambah tinggi namun
melebar. Bayi dan anak-anak harus steril dari asap rokok
dan polutan lainnya, dan tumbuh di lingkungan yang bersih
dengan sarana sanitasi dan akses air bersih yang memadai.
Stimulasi perkembangan merupakan hal yang tidak
dapat diabaikan. Ibu dan lingkungan sekitar harus
memberikan stimulan pada bayi, mengajak bicara, bernyanyi,
bermain, kontak mata, sentuhan, senyuman dan stimulan
lain untuk mendukung pematangan fungsi kognitif, bahasa,
motorik halus dan kasar sehingga bayi tumbuh dengan
cerdas.
Stunting yang terjadi pada balita diatas 2 tahun tidak
berdampak pada gangguan kognitif karena telah melewati
masa kritis pertumbuhan otak. Meskipun demikian,
pematangan fungsi perkembangan otak masih terus berlanjut
hingga dewasa. Penerapan prinsip gizi seimbang berlaku
untuk semua usia, sehingga ibu harus memperhatikan gizi
anak agar anak tidak menjadi obese. Penanganan yang tidak
tepat menyebabkan ancaman obesitas di masa remaja dan
dewasa dengan segala konsekuensinya di bidang kesehatan,
estetik, ekonomi, maupun psikologis.
Hasil intervensi gizi untuk mengatasi stunting pada anak
sekolah dan remaja tidak seoptimal apabila intervensi
diberikan pada anak usia dini. Makanan dan olah raga yang
74 STUNTING