Page 35 - EKO_E-BOOK GEOMETRIK JALAN TOL_Neat
P. 35
BAB 4. ALINYEMEN HORIZONTAL
4.1 Umum
Yang dimaksud dengan alinyemen horizontal atau trase/as suatu jalan adalah garis
proyeksi sumbu jalan tegak lurus pada bidang peta.
Trase/as jalan yang tertera dalam bidang kertas gambar biasanya disebut dengan gambar
situasi jalan, secara umum menunjukkan arah dari jalan yang bersangkutan.
Trase merupakan susunan dari potongan-potongan garis lurus yang biasa disebut dengan
istilah ”tangent” dan satu sama lain dihubungkan dengan lengkung. Lengkung tersebut
dapat berupa busur lingkaran saja atau busur lingkaran ditambah lengkung peralihan,
lengkung ini biasa disebut dengan istilah ”tikungan”
Tikungan
Tangent
Gambar 4. 1. Trase Jalan
Pada bagian ini akan diuraikan syarat-syarat yang berhubungan dengan bentuk
geometrik. Untuk memenuhi syarat-syarat tersebut, maka dalam alinyemen horizontal ini
perlu dipahami mengenai hubungan antara kecepatan rencana dengan lengkung-lengkung
pada tikungan, sebab tikungan merupakan bagian yang kritis jika dilihat dari jalannya
kendaraan atau lalulintas.
4.2 Panjang bagian lurus/tangent
Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan pemakai jalan, ditinjau dari segi
kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum bagian jalan yang lurus harus ditempuh
dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit (sesuai V rencana).
Tabel 4. 1. Panjang bagian lurus/tangent maksimum
V rencana Panjang Bagian Lurus Maksimum (M)
(km/jam) Perhitungan Pembulatan
140 5833,3 5850
120 5000 5000
100 4166,7 4200
80 3333,3 3350
60 2500,0 2500
4.3 Koefisien Gesek Melintang
Koefisien gesek melintang antara ban dan permukaan perkerasan memegang peranan
yang penting didalam mempertahankan kestabilan kendaraan yang berjalan di tikungan.
Koefisien gesek maksimum terjadi pada saat akan terjadi slip, yang dari hasil
23