Page 23 - AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN Jilid 2
P. 23
AGRIBISNIS BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
Serangan pada akar menyebabkan masuk ke dalam tanaman melewati
kerusak pada akar sehingga daun lubang stomata dan luka pada daun
menjadi kekuningan, daun layu dan batang. Serangga hama seperti
hingga gugur, pembentukan dan belalang yang terkontaminasi bakteri
pembesaran umbi terhambat, serta juga membantu penyebaran penyakit
busuk umbi. Umbi yang terinfeksi ke areal lebih luas. Penyakit
jamur tanah berubah warnanya berkembang terutama pada kondisi
menjadi lebih gelap, dan seringkali cuaca basah.
berbau busuk. 1) Gejala serangan
2) Pengendalian penyakit Gejala awal berupa lesio berwarna
Pengendalian penyakit ini efektif abu-abu mirip bekas tersiram air
melalui tindakan pencegahan, panas. Lesio dibatasi oleh tulang-
yaitu: tulang daun sehingga terbentuk
a) Menanam varietas pada tahan lesio menyudut, terlihat lebih jelas
(seperti UJ-5, Cecek ijo). pada sisi bawah daun, terdapat
empat tingkatan gejala hawar yaitu :
b) Menggunakan bibit yang sehat.
a) Lesio berbentuk menyudut.
c) Membakar akar/umbi/batang
yang terinfeksi segera setelah b) Lesio meluas menjadi bercak
panen. nekrotik.
d) Memperbaiki drainase dan c) Perlendiran massa bakteri yang
guludan. terjadi pada tangkai, helai daun,
serta batang.
d) Mati pucuk.
Kerusakan akibat infeksi bakteri
dapat diamati pada jaringan muda
dan dinding bagian luar dari
pembuluh kayu. Tanaman muda
lebih rentan dibandingkan tanaman
Gambar 1.23 tua.
Gejala penyakit busuk pada pangkal batang
Gambar 1.25 Gejala serangan penyakit bakteri hawar,
X. campestris pv.Manihotis
Gambar 1.24 Gejala penyakit busuk pada umbi
e. Penyakit bakteri hawar/Bacterial 2) Pengendalian penyakit
blight (Xanthomonas campestris pv. Pengendalian penyakit bakteri
Manihotis) hawar ini dilakukan dengan
usaha pencegahan sebagai
Penyakit menyebar dan menular ke
tanaman sehat dengan perantara air, berikut :
tanah, dan kontaminasi bakteri pada a) Menanam varietas tahan/
stek ataupun alat potong stek. Bakteri toleran.
16