Page 18 - AGRIBISNIS BUDIDAYA TANAMAN PANGAN Jilid 1
P. 18
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
rumpun/ha dengan peningkatan
p o p u l a s i s e b e s a r 6 0 %
dibanding pola tegel (25 cm x
25cm).
Gambar 2.10 Legawa 4 : 1 (Tipe 2)
Rekomendasi di Penanaman
1 Pindah tanam bibit pada umur 10–14 hari setelah semai.
2. Kondisi air pada saat tanam adalah “macak-macak”.
3. Jarak tanam yang digunakan adalah 20 cm x 20 cm
dengan
2–3 bibit atau lubang atau 20 cm x 40 cm x 15 cm dengan
4–5 bibit atau lubang.
6. Pengelolaan Air
a. Waktu pemberian air
1) Penggenangan tetap (continuous
flow)
Gambar 2.9 Legawa 4 : 1 (Tipe 1) Cara pemberian air paling mudah
adalah dengan penggenangan
b) Tipe 2
tanah secara tetap. Air diberikan
Sistem tanam legawa 4 : 1 tipe 2 dengan tinggi genangan 5–10 cm
merupakan pola tanam dengan secara terus-menerus kecuali pada
hanya memberikan tambahan saat akan dilakukan pemupukan.
tanaman sisipan pada kedua Cara ini membutuhkan air sangat
barisan tanaman pinggir. banyak dan akan menjadi masalah
Populasi tanaman 192 712 ± ketika air mulai langka.
4260 rumpun/ha dengan
Pengurangan tinggi genangan
persentase peningkatan hanya
sebenarnya tidak mempengaruhi
sebesar 20.44% dibanding pola
hasil secara nyata. Hanya petani
tegel (25 cm x 25 cm). Pola ini
belum yakin terhadap pratik ini
cocok diterapkan pada lokasi
sebab khawatir tanamannya akan
dengan tingkat kesuburan tanah
kekurangan air. Kelebihan
y a n g t i n g g i . M e s k i p u n
pemberian air dengan genangan
penyerapan hara oleh tanaman
yang dalam adalah berkurangnya
lebih banyak, tetapi karena
pertumbuhan gulma, karena hanya
tanaman lebih kokoh sehingga
gulma yang memiliki kemampuan
mampu meminimalkan resiko
tumbuh tergenang yang akan eksis.
k e r e b a h a n s e l a m a
Cara pemberian air ini masih
pertumbuhan.
dipertahankan di daerah dengan
budidaya mina-padi. Pada
budidaya mina-padi, tinggi
genangan dipertahankan sekitar 10
cm dan di beberapa tempat dibuat
alur agar air lebih dalam.
2) Budidaya jenuh air (Saturated soil
culture)
13