Page 16 - AGRIBISNIS BUDIDAYA TANAMAN PANGAN Jilid 1
P. 16
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
kedepan tampaknya penggunaan Rekomendasi di persemaian
Persemaian kering akan lebih luas lagi. 1)Gunakan benih bermutu
Hal ini ditunjukkan dengan makin 2)Sebelum di semai benih disortir dengan larutan garam,
banyaknya aplikasi rice planter yang semai benih yang tenggelam dan buang benih yang melayang
3)Rendam benih sehari semalam dan beri perlakuan fungisida
menggunakan persemaian kering
4)Inkubasikan benih pada karung basah sampai tumbuh tunas
sebagai penyedia bibit padi (Gambar 5)Pengamatan dan pengambilan telur ngengat penggerek batang
2.5).
5. Penanaman
a. Penanaman
Populasi tanaman dianjurkan > 200
000 rumpun/hektar dengan jarak
tanam disesuaikan dengan kondisi
lapang. Pada teknologi PTT jarak tanam
yang digunakan disesuaikan dengan
kondisi lapang atau musim tanam
dengan populasi tanaman harus
mencapai 200.000 rumpun/ha. Pada
musim hujan jarak tanam lebih lebar
misal 30 cm x 15 cm, sedangkan musim
kering jarak tanam lebih rapat misal 20
cm x 20 cm. Pada sistem tanam yang
konvensional (yang umum digunakan)
jarak tanamnya tegel 20–25 cm x
20–25 cm. Pada PTT juga diperkenalkan
jarak tanam “legawa” (legawa memiliki
arti luas atau lapang) 40 cm x 20 cm x
10 cm, baik 2:1 atau 4:1. Pada jarak
tanam legawa ini ada sebagian jarak
antar tanaman yang lebih luas daripada
Gambar 2.5 Persemaian kering ketiga jarak lainnya. Adanya jarak antar
tanaman yang lebih luas menjamin
yang memungkinkan tiap tanaman
mendapatkan sumber daya (sinar
matahari, pertukaran gas, hara, air)
dayang lebih banyak sehingga
p e r t u m b u h a n t a n a m a n d a n
produksinya menjadi lebih baik
daripada sistem tegel yang umum.
Adanya jarak yang lebih luas pada baris
antar tanaman memungkinkan adanya
ruang kosong untuk pengaturan air,
Gambar 2.6 Rice planter saluran pengumpul keong, atau
dimanfaatkan untuk mina padi,
pengendalian gulma, OPT menjadi
11