Page 30 - Merayakan Ibu Bangsa_201216_1406
P. 30

Selain ketiga tuntutan itu, kongres menyerukan
        bahwa tanggal  pembukaan  kongres,  yakni 22
        Desember, akan diperingati setiap tahun sebagai
        Hari Ibu.
               Terakhir, kongres berhasil mendirikan
        organisasi payung tempat berkumpulnya berbagai
        organisasi perempuan yakni Perikatan Perempuan
        Indonesia (PPI). Pada 26-31 Desember 1929,
        PPI  mengadakan  kongres  di Jakarta  sekaligus
        mengubah  nama  organisasi  menjadi  Perikatan
        Perhimpunan Isteri Indonesia (PPII). Inilah
        organisasi perempuan terbesar masa itu.
               Namun,    sebagian  perempuan    yang
        lebih maju pikirannya justru menilai PPII tidak
        punya sikap yang kokoh karena tersusun oleh
        federasi dari berbagai organisasi perempuan yang
        berbeda pandangan satu sama lain. Keputusannya
        cenderung kompromis sehingga sangat lemah
        dalam memperjuangkan kepentingan perempuan.
               Sebagian kalangan yang berpandangan
        seperti itu  lalu  mendirikan organisasi baru
        bernama  Isteri Sedar.  Organisasi  ini dipimpin
        Soewarni Djojoseputro (setelah menikah dengan
        Mr. A.K. Pringgodigdo berubah nama menjadi
        Soewarni  Pringgodigdo).  Memilih  berada  di
        luar   PPII, Isteri Sedar mengajukan tuntutan
        lebih maju yakni penghapusan poligami  dengan
        mencontoh keberhasilan Mustafa Kemal Pasha
        di  Turki.  Lebih dari itu, Isteri  Sedar  dikenal  sebagai
        organisasi perempuan pertama yang membawa
        gerakan perempuan bersatu dengan barisan gerakan
        nasionalis menentang kolonialisme. Isteri Sedar betul-
        betul membawa peranan wanita ke ranah publik.


        30
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35