Page 51 - Sejarah-Materi Kelas X XI XII yusufstudi.com
P. 51

Wakil Ketua I :        Sutarjo Kartohadikusumo

               Wakil Ketua II :       Mr.J.Latuharhary
               Wakil Ketua III :      Adam Malik

               Tugas dan wewenang KNIP adalah menjalankan fungsi pengawasan dan berhak ikut
               serta dalam menetapkan GBHN.



               6. Membentuk Kekuatan Pertahanan dan Keamanan

               Pada 23 Agustus Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya BKR
               sebagai badan kepolisian yang bertugas menjaga keamanan. Mayoritas angota BKR
               terdiri dari mantan anggota PETA, KNIL, dan Heiho. Terpilih sebagai pimpinan BKR
               pusat adalah Kaprawi.

               Dalam perkembangannya, kebutuhan untuk membentuk tentara tidak dapat
               diabaikan lagi. Apalagi setelah Sekutu membebaskan para serdadu Belanda bekas
               tawanan Jepang dan melakukan tindakan-tindakan yang mengancam pertahanan
               dan keamanan. Soekarno kemudian memanggil mantan Mayor KNIL Oerip
               Soemohardjo dari Yogyakarta ke Jakarta. Oerip Soemohardjo diberi tugas untuk
               membentuk tentara nasional.

               Berdasarkan maklumat Presiden RI, pada 5 Oktober berdirilah Tentara Keamanan
               Rakyat (TKR). Soepriyadi (tokoh perlawanan tentara PETA terhadap Jepang di Blitar)
               terpilih sebagai pimpinan TKR. Atas dasar maklumat itu, Oerip Soemohardjo segera
               membentuk Markas Besar TKR yang dipusatkan di Yogyakarta.

               Pada perkembangannya, Tentara Keamanan Rakyat berubah menjadi Tentara
               Keselamatan Rakyat pada 7 Januari 1946. Nama itu berubah kembali menjadi
               Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 24 Januari 1946. TRI berubah nama menjadi
               Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947. Dengan demikian, hingga
               pertengahan 1947 pemerintah telah berhasil menyusun, mengonsolidasi, sekaligus
               menyatukan alat pertahanan dan keamanan.












                 Persamaan dan perbedaan strategi pergerakan nasional Indonesia
                  pada awal kebangkitan nasional sampai proklamasi kemerdekaan
                                                        Indonesia



                       Faktor yang menimbulakn pergerakan nasional antara lain :
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56