Page 147 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 147

Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)

                Indonesia I untuk membentuk Perikatan Perempoean Indonesia
                (PPI).

                     Sebagai ganti dibubarkannya organisasi politik dan segala bentuk
                perkumpulan itu, pemerintah membentuk organisasi Gerakan Tiga
                A pada bulan  April untuk mengimbangi berdirinya PUTERA (Pusat
                            .
                Tenaga Rakyat) pada bulan sebelumnya (Hendri F. Isnaeni, 2008:48-
                49). Organisasi Gerakan Tiga A ini lebih diperhatikan pemerintah
                daripada PUTERA yang dicurigai pemerintah sebagai gerakan yang
                bakal mendahulukan kepentingan Indonesia. Akibat dari kecurigaan
                itulah yang menjadikan Gerakan Tiga A tampak lebih populer pada
                masa-masa awal berdirinya.

                     Gerakan yang akhirnya kurang mendapat dukungan dari para
                cerdik-pandai ini didirikan di Jakarta yang kepemimpinannya
                diserahkan  kepada Mr.  Rd.  Samsudin.  Adapun  upaya  untuk
                melengkapi gerakan yang menggunakan semboyan “Nippon Cahaya
                Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia” itu,
                pemerintah Jepang membentuk sub-organisasi yang diperuntukkan
                bagi kaum perempuan, istri, ibu, atau janda dengan nama Gerakan
                Istri Tiga A. Sedang bagi kaum pemudi dibentukkan organisasi
                Barisan Puteri Asia Raya.

                     Pada pertengahan tahun 1943, posisi Jepang dalam perang
                Pasifik makin lemah. Indonesia dijadikan  front depan dalam
                menghadapi serangan Sekutu. Karena itu Jepang yang menyadari
                kelemahannya menjadi makin kejam terhadap rakyat Indonesia.
                     Dalam rangka ini pula Jepang membutuhkan tenaga-tenaga
                pemuda Indonesia untuk keperluan perang. Maka dibentuklah
                organisasi para militer, antara lain: Keibodan (Barisan Bantu Polisi)
                dan Seinendan (Barisan Pemuda) serta organisasi yang bersifat
                militer, antara lain: Heiho (Pembantu Prajurit) dan PETA (Tentara
                Sukarela Pembela Tanah Air). Pada tanggal 1 Maret 1944 organisasi




                                             115
                                             115
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152