Page 169 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 169

Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)

                     Kongres yang berlangsung tanggal 15 hingga 17 Desember 1945
                itu tidak berhasil mempersatukan semua organisasi yang hadir
                melalui utusan masing-masing. Namun demikian, kongres ini masih
                dapat mempersatukan organisasi PERWANI dan WANI. Kedua
                organisasi ini lantas bersedia bubar lalu membentuk organisasi
                bernama PERWARI. Organisasi ini menggunakan Pancasila sebagai
                dasar perjuangannya. Adapun ketua pertamanya adalah  lbu Sri
                Mangunsarkoro.

                     Sebagai organisasi yang berasal dari gabungan dua organisasi
                besar tingkat nasional, PERWARI mengalami perkembangan yang
                cukup pesat.  Cabang-cabangnya berhasil ditumbuhkan di berbagai
                kawasan Indonesia. Hingga pada tahapan berikutnya, ranting-
                rantingnya pun bermunculan. Semuanya berjuang dengan satu
                tujuan: Negara dan Bangsa tetap Merdeka. Tujuan awal ini sangat
                tepat mengingat pada masa awal berdirinya PERWARI, situasi
                kemerdekaan Indonesia yang baru beberapa bulan diproklamirkan
                itu terancam oleh Belanda yang berusaha menjajah kembali setelah
                Jepang terpaksa pergi.

                     Ancaman Belanda itu pun terjadi. Dengan dibantu tentara-
                tentara sekutu, Belanda kembali menyusup Indonesia dan berusaha
                memaksa bangsa Indonesia untuk kembali tunduk kepada padanya.
                Bukannya mau atau terpaksa tunduk pada Belanda, bangsa Indonesia
                memilih angkat senjata dan rela perang untuk mempertahankan
                kemerdekaan Indonesia.

                     Pada masa perang kemerdekaan itulah PERWARI turut
                berjuang melalui pengurusan dapur umum-dapur umum untuk para
                pahlawan Indonesia sekaligus mengulurkan bantuan kemanusiannya
                melalui PMI. Usai perang mereda, PERWARI mengonsentrasikan
                perjuangannya di beberapa bidang kehidupan.
                     Dalam bidang pendidikan, PERWARI mendirikan Taman
                Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Rumah Tangga, Sekolah


                                             137
                                             137
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174