Page 167 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 167
Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)
Persatuan Wanita Negara Indonesia (PERWANI) dan Wanita
Negara Indonesia (WANI). Dua organisasi inilah yang tercatat paling
besar pengaruhnya terhadap dinamika perjuangan perempuan
melalui organisasi pada masa-masa awal revolusi.
Selain bermunculan organisasi-organisasi perempuan
berlingkup nasional, kemunculan organisasi-organisasi daerah,
sektoral, ataupun ideologis pun tidak sedikit. Belum lagi ditambah
munculnya organisasi-organisasi under-ground semasa pendudukan
Jepang dan aktivasi ulang organisasi-organisasi yang sempat berhenti
akibat pelarangan dari pihak pemerintah Jepang.
Organisasi-organisasi itu semua menjadi bukti bahwa
kebangkitan nasional setelah Indonesia dinyatakan merdeka oleh
Sukarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia itu semakin
kompleks. Rakyat Indonesia tidak hanya membentuk perkumpulan
sektoral sebagaimana pada zaman pemerintahan Hindia-Belanda.
Sebab pada masa ini, sudah terdapat organisasi-organisasi yang
berjejaring dengan organisasi lain dan –bahkan- suatu partai politik.
Sudah ada organisasi-organisasi federasi yang menaungi organisasi
lain, berlingkup nasional, gabungan, hingga jabatan.
kumpulan Perempuan Nasional
C C kumpulan PPererempuan Nempuan Nasionalasional
kumpulan
C.. C.. C.PP PP Perer erer erkumpulan Pkumpulan Pererempuan Nempuan Nasionalasional
Perkumpulan-perkumpulan nasional pada masa ini berbeda
dengan persatuan perkumpulan Perikatan Perempuan Indonesia
(PPI) yang dibentuk oleh hasil Kongres Perempuan Indonesia (KPI)
yang pertama pada tahun 1928. Jika PPI yang kemudian berganti
PPII itu konsentrasi pada persatuan gerakan perempuan dari berbagai
perkumpulan di Indonesia, tidak demikian dengan perkumpulan-
perkumpulan nasional pada masa ini. Sebab perkumpulan-
perkumpulan nasional ini lebih cenderung bersifat kedaerahan,
sektoral, ataupun ideologis. Walau organisasi-organisasi ini berlingkup
nasional, namun jumlah keanggotannya cenderung merata.
135
135

