Page 172 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 172
Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
Perempuan dalam Gerakan Kebangsaan
di bawah kepemimpinan Ny. Suwarni Pringgodigdo dan Nn. Erna
Djajadiningrat (sekarang Ny. Sutoto) dibentuklah Wanita Negara
Indonesia (WANI).
Berbeda dengan dapur umum lain, dapur-dapur umum WANI
ini menyediakan juga makanan bagi Pegawai Negeri yang tidak dapat
pulang oleh karena suatu pertempuran, rapat, atau lainnya. Pada
waktu itu, jika ada pertem-puran tidak ada orang yang berjualan,
toko-toko tutup dan lalu lintas terhalang, kadang-kadang sampai
beberapa hari. Dalam keadaan demikian dapur umum WANI, yang
menye-diakan bahan makanan untuk pejuang-pejuang, berperanan
pula sebagai “Pos Republik”.
Di samping membentuk dapur umum, perempuan-perempuan
di Jakarta mendirikan tempat “Penjahit Umum”. Dari tempat ini
terdapat sumbangan tenaga untuk menjahitkan perlengkapan
pejuang-pejuang di berbagai daerah, khususnya di kawasan
pedalaman. Untuk mengenang jasa-jasa WANI dalam pengadaan
“Penjahit Umum” itu, pemerintah memberikan tanda penghargaan
berupa Bintang Gerilya kepada Nn. Erna Djajadiningrat. Sosok inilah
yang pertama kali dari kaum perempuan Indonesia yang mendapat
penghargaan Bintang Gerilya.
Organisasi WANI ini pada akhirnya bersatu dan melebur
bersama organisasi PERWANI untuk membentuk organisasi baru
yang bernama Persatuan Wanita Republik Indonesia (PERWARI).
usat TTenaga Penaga Perjoangan erjoangan WWanita Ianita Indonesia (PTPWI)ndonesia (PTPWI)
4. 4. 4. 4. 4. PP PP Pusat usat TTenaga Penaga Perjoangan erjoangan WWanita Ianita Indonesia (PTPWI)ndonesia (PTPWI)
usat
usat Tenaga Perjoangan Wanita Indonesia (PTPWI)
Badan ini dibentuk pada konferensi organisasi-organisasi
perempuan Indonesia di Surakarta pada tanggal 26 Februari 1946.
Pusat Tenaga Perjuangan Wanita Indonesia (PTPWI) ini dipimpin
oleh Ny. Sri Mangkunsarkoro dan berkedu-dukan di Yogyakarta.
Keberadaan PTPWI ini hanya bersifat sementara, yaitu selama
kemerdekaan Indonesia belum tercapai sepenuhnya.
140
140

