Page 175 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 175

Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)

                    nspektorat Perempuan
                    nspektorat Prat Pererempuanempuan
                    nspekto
                6. 6. 6. 6. 6. II II Inspektorat Pnspektorat Pererempuanempuan
                     Pada bulan September 1946 dalam organisasi Kementerian
                Pertahanan dibentuk Biro Perjuangan sebagai suatu wadah dari
                badan-badan kelaskaran dan badan-badan perjuangan.
                     Dalam Biro perjuangan ini dibentuk inspektorat-inspek-torat.
                Dalam hubungan ini, di Yogyakarta terbentuk  Inspek-torat
                Perempuan di bawah pimpinan Nn. Supijah. Dengan dibentuknya
                Biro Perjoangan dengan Inspektorat Perempuan, maka dewan-dewan
                Perjuangan dan kesatuan-kesatuan yang terbentuk di daerah,
                dimasukkan dalam inspektorat-inspek-torat cabang.

                     Adapun tugas-tugas Inspektorat Perempuan ialah antara lain:
                     a) Membantu memperhatikan kesejahteraan prajurit di garis
                depan, mengurus makanan, obat-obatan, pakaian, bingkisan untuk
                garis depan dari organisasi-organisasi.

                     b) Membantu menginterogasi tahanan-tahanan perempuan
                yang dicurigai sebagai mata-mata.


                D. P
                D. P
                D. Pererkumpulan Pkumpulan Pererempuan Dempuan Daerahaerah
                D. Pererkumpulan Pkumpulan Pererempuan Dempuan Daerahaerah
                D. Perkumpulan Perempuan Daerah
                     Setelah Proklamasi Kemerdekaan, di Sidikalang (Tapanuli)
                berdiri perkumpulan PERWANI (Persatuan Wanita Negara
                Indonesia). Pada waktu itu perempuan bekerja di dapur-dapur umum,
                menolong korban-korban perjuangan yang ditawan dalam penjara
                dan membantu palang merah.
                     Pada tanggal 27 Oktober 1945 di Tanjungkarang dibentuk
                Gerakan Putri Indonesia (GERPI). GERPI mengusahakan dapur
                umum untuk para bekas romusa (tenaga kerja paksa) dari seluruh
                Sumatra yang akan dipulangkan ke Jawa dan singgah di
                Tanjungkarang. Juga penolong pemudi-pemudi yang akan pulang
                ke Jawa, setelah mereka dengan tipu muslihat dibawa oleh Jepang ke
                Singapura dan Sumatra.


                                             143
                                             143
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180